Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengadakan pertemuan mendadak dengan Plt Menteri ESDM Luhut Panjaitan menandakan mantan Bupati Belitung Timur itu ingin mendapat perlindungan dalam berbagai hal termasuk reklamasi di Teluk Jakarta dan keamanana.
“Kalau ketemu Luhut, kemungkinan Ahok minta reklamasi dilanjutkan, dan Luhut termasuk orang kuat selain Jokowi dan menyetujui melanjutkan reklamasi,” kata pengamat politik Ahmad Baidhowi dalam keterangan kepada suaranasional, Jumat (9/9).
Kata Baidhowi, dalam meneruskan proyek reklamasi ini, Ahok pun butuh dukungan keamanan dan politik.
“Secara politik Luhut dan Istana mendukung, tentunya proyek reklamasi akan diteruskan,” ungkap Baidhowi.
Menurut Baidhowi, proyek reklamasi di teluk Jakarta harus diteruskan karena menyangkut pendanaan di Pilkada DKI Jakarta 2017. “Pengembang akan mengucurkan dana ke Ahok dan pendukungnya jika proyek reklamasi di Teluk Jakarta diteruskan. Ini proyek yang sangat menggiurkan nilainya triliunan rupiah,” papar Baidhowi.
Sebetulmya, Ahok mendadak mendatangi Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Luhut B Pandjaitan Padahal. Pertemuan ini tidak ada di agenda Ahok, sapaan Basuki.
Ahok mendatangi kantor Luhut yang berada di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Dia mengklaim, dalam pertemuan tadi tidak membahas kelanjutan proses reklamasi di teluk Jakarta.
“Saya cuma tanya-tanya lihat kantor ESDM bagus ya, supaya enggak gaduh,” katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/9).
Ahok mengaku tidak mengetahui jika sore ini Luhut akan meninjau Pulau G. Sehingga dia tidak ada rencana untuk menemani melihat pengurukan laut di utara ibu kota itu.
“Gak tahu saya,” tutupnya.
Ahok tak lama menemui Luhut. Kemudian dia kembali Balai Kota. Dia menolak menjelaskan agenda pertemuannya dengan Luhut.
