Menteri Koordinator Maritim yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) akui kegagalan dalam proyek listrik 35 ribu mw menandakan Plt Menteri ESDM itu menilai mantan Wali Kota Solo itu bodoh.
“Sekarang mulai realistis dengan proyek listrik 35 ribu mw, dan nyatanya Luhut meminta Jokowi untuk mengakui proyek tersebut gagal,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Kamis (8/9).
Kata Muslim, pernyataan Luhut bisa diartikan Jokowi kurang pandai dalam membuat kalkulasi proyek. “Sudah diingatkan Rizal Ramli yang ahli ekonomi justru masih tak mau justru dipecat Rizal Ramli, sekarang Luhut ikut-ikutan mengkritik, karena sudah tahu datanya, dan tidak bisa proyek itu selesai,” ungkap Muslim.
Menurut Muslim, kalau Jokowi masih mempertahankan proyek ambisius itu menandakan rakyat yang akan diperas dengan pajak yang lebih memberatkan. “Anggaran negara tidak ada, satu-satunya jalan, pajak di semua lini. Kalau pajak ditekankan ekonomi rakyat tersingkir dan negara berhenti total,” papar Muslim.
Muslim mengatakan, Jokowi harusnya menyadari proyek listrik 35 ribu wm hanya dimanfaatkan kelompok tertentu untuk mengambil bagian keuntungan. “Ini ada yang memanfaatkan untuk memanfaatkan proyek tersebut,” pungkas Muslim.
Sebelumnya Plt Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Panjaitan mengaku meski megaproyek 35 ribu MW tak bisa tercapai pada 2019, namun, pemerintah tetap akan menggenjot semampunya proyek tersebut.
“Paling bisa kelar 2020. Kita tidak boleh bohong. Presiden harus memberi tahu. Kalau dapat data yang benar policy juga akan besar,” ujar Menko Luhut di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Rabu (7/9).
Pria yang juga menjabat menteri koordinator kemaritiman ini menegaskan kapasitas sisa yang belum terbangun sebesar 10.000 MW akan dijadikan cadangan kapasitas listrik. Dia pun memperkirakan megaproyek ini akan bisa terealisasi di 2020.
“Listrik 35.000 MW memang tak bisa tercapai di 2019. Ada bisnis proses banyak belum baik. Paling tidak hanya 23.000 sampai 24.000 MW yang bisa tercapai. Tapi tidak apa-apa. Kita sudah bekerja keras,” pungkasnya.