Cara berfikir pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seperti pendukung Presiden Soeharto di era Orde Baru.
“Sekarang beberapa antek Ahok meledek orang yang membela orang miskin sebagai orang yang hidup dari proyek kemiskinan,” kata Dosen Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi di akun Facebook-nya.
Kata Airlangga, di era Orde Baru, antek-anteknya Soeharto menghina para aktivis pro demokrasi sebagai orang2 yang hidup dari proyek demokrasi.
“Mereka semua adalah antek yang menyamakan semua orang yg kritis seperti dirinya sendiri. Hidup dan menyambung hajat hidup dari kaum predator!” tegas Airlangga.
Selain itu, ia mengatakan, problem Jakarta mengingatkan pada thesis Slavoj Zizek bahwa retorika HAM dan multikulturalisme tanpa gugatan konkret atas corak struktur kapitalisme hanya akan menjadi alat bagi pelestarian dominasi kapitalis di suatu masyarakat.
“Kasus kebijakan Ahok yang anti-partisipasi dan anti HAM orang miskin sekali lagi memberikan penjelasan konkret hanya kalangan Kiri yang bisa menegakkan nilai-nilai utama yang menjadi pondasi politik liberal: HAM, demokrasi dan partisipasi dalam perjuangan politik konkret dari para pembajaknya yakni kaum liberal itu sendiri,” pungkas Airlangga.