Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyindir koalisi besar tujuh partai disebut koalisi kekeluargaan menandakan mantan Bupati Belitung itu bohong soal Papa Minta Saham.
“Ahok menyindir koalisi Kekeluargaan dengan membahas anggaran secara kekeluargaan, padahal di koalisinya Ahok ada Setya Novanto yang terkenal Papa Minta Saham,” ungkap aktivis politik Ahmad Lubis kepada suaransional, Selasa (9/8).
Kata Lubis, saat ini, Ahok selalu mengopinikan bahwa koalisi yang dibangun itu bersih. “Padahal di situ ada Setnov. Koalisi yang dibangun Ahok juga bagi-bagi kekuasaan. TemanAhok saja dibohongi apalagi pemilihnya nanti,” ungkap Lubis.
Lubis mengatakan, Ahok itu banyak berbohong dan mengopinikan dirinya bersih. “Padahal namanya disebut-sebut dalam banyak kasus hukum. Kalau Ahok tidak berteman dengan Jokowi, Ahok bisa masuk penjara,” pungkas Lubis.
Sebelumnya Ahok menyindir koalisi kekeluargan hanya untuk membahas anggaran agar bisa dinikmati sebagian elit saja. “Ya mungkin semuanya kekeluargaan. Bahas anggaran kekeluargaan, diskusi kekeluargaan, mau diskusi sama pejabat juga kekeluargaan. Mungkin itu maksudnya,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/8/2016).
Koalisi besar dibentuk guna menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2017. Basuki tidak mempermasalahkan adanya koalisi tersebut. Apalagi, pembentukan “Koalisi Kekeluargaan” baru pada tingkat pengurus partai wilayah DKI Jakarta.
“Saya enggak ngerti, ideologinya beda, makanya mesti kekeluargaan. Kalau kekeluargaan, kan enggak ada yang bertarung dong, namanya juga keluarga,” kata Ahok.