Pihak Istana yang merestui Setya Novanto menjadi Ketua Umum Partai Golkar mengindikasikan kemarahan Jokowi marah karena namanya dicatut Papa Minta saham hanya sandiwara saja.
“Kalau saya lihat Mata Najwa tema “Kontroversi Luhut” (1/6), di situ ada pernyataan Luhut, bosnya Luhut nyaman dengan Novanto. Bosnya Luhut itu khan Jokowi. Jadi kemarahan namanya dicatut kasus Papa Minta Saham hanya sandiwara Jokowi,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Kamis (2/6).
Kata Muslim, harusnya Jokowi mempunyai komitmen dalam menegakkan etika. “Kalau etika ditegakkan Jokowi tidak mau Novanto jadi Ketua Golkar. SEperti pernyataan Jusuf Kalla (JK) yang meminta kader Golkar tak milih ketua umum bermasalah,” ungkap Muslim.
Selain itu, Muslim menduga Riza Chalid yang terlibat dengan Setnov dan terlibat dalam Papa Minta Saham juga mendapat perlindungan Istana. “Sampai sekarang menghilang, ini menandakan ada dugaan kekuatan Istana, padahal kasusnya sudah di Kejaksaan Agung,” papar Muslim.