Sistem tol laut yang digagas Presiden Jokowi dinilai kurang efektif dan salah, karena belum dibarengi dengan pembangunan industri secara merata di seluruh wilayah, khususnya Indonesia Timur. Konsep tol laut dimungkinkan bisa menurunkan harga bahan pokok, tapi tidak untuk biaya logistik nasional.
Port and Waterborne Tranport World Bank Daniel Alexander mengatakan, jika tak ada industri yang menjanjikan di Indonesia Timur, jalur pengiriman barang tidak akan tercipta. Konsep pemerintah yang terlebih dahulu membangun jalur pengiriman barang ke Indonesia Timur, belum tentu menarik pelaku industri membuat kawasan industri di wilayah sana.
“Saya tidak yakin, kalau pemerintah buka line shipping ke Ambon setiap hari, langsung industri terbangun,” katanya di Kantor World Bank, Jakarta, Kamis (2/6).
Menurut Daniel, pertumbuhan ekonomi negara-negara besar di dunia selalu menyediakan kawasan industri untuk mensuport pergerakan alur pengiriman barang. Di Indonesia begitu banyak pelaku peti kemas, yang tidak disuport dengan keberadaan kawasan industri di wilayah selain Pulau Jawa.
