Konser Musik Revolusi Pancasila Kritik Seniman ke Revolusi Mental Jokowi dan Begundalnya

Konser Revolusi Pancasila (IST)
Konser Revolusi Pancasila (IST)

Konser Revolusi Pancasila yang digagas Ahmad Dhani dan aktivis kemanusiaan Ratna Sarumpaet merupakan kritikan terhadap Presiden Jokowi dan seniman yang selama ini mendukung penguasa.

“Ahmad Dhani pengkritik keras Jokow, Ratna Sarumpaet juga. Konser ini jawaban terhadap seniman yang selama ini mendukung Jokowi seperti Slank maupun lainnya,” kata pengamat politik Ahmad Baidhowi, Jumat (27/5).

Kata Baidhowi, konser Revolusi Pancasila di Gedung DPR ini merupakan pesan agar anggota wakil rakyat menjalankan fungsinya mengkritik pemerintah. “Selama ini DPR kurang maksimal dalam menjalankan fungsinya untuk mengkritik penguasa,” papar Baidhowi.

Baidhowi melihat sosok Ahmad Dhani dan kelompoknya bisa menjadi motor penggerak pengkritik Presiden Jokowi. “Walaupun sering dibully pendukung Jokowi, tetapi kritikan Ahmad Dhani ini akan diikuti para pengemarnya,” jelas Baidhowi.

Sebelumnya, Ahmad Dhani, Dewa 19 maupun kelompok seniman yang berseberangan dengan Presiden Jokowi menggelar konser musik Revolusi Pancasila di Gedung DPR, Kamis (26/5).

Ahmad Dhani mengakui bahwa konser ini merupakan ide gabungan antara dirinya dengan Ratna. Dia ingin Indonesia merenungkan kembali UUD 1945.

“Akhirnya ide saya ketemu dengan Ratna Sarumpaet yang ingin peringatan pancasila. Paling enggak saya dan Ratna suarakan kembali ke UUD1945 dan yang penting gedung DPR dimulai banyak peristiwa seni dan budaya,” ujar Dhani.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News