Nama Pengawal Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau biasa disebut Paspampres alami keterpurukan karena ulah beberapa oknumnya.
Beberapa Oknum Paspampres memukiki remaja masjid dari Desa Bojongnangka (8/5). Kejadian berawal saat Nana pulang dari ziarah ke makam ulama di wilayah Banten mengendarai motor Beat bernopol F 6632 PE.
Ketika melintasi area perumahan Paspampres, ia melihat temannya Asrul atau Uus tengah mendorong motor yang mogok. Melihat temannya kesulitan, Nana ikut membantu mendorong motor Uus.
Tiba-tiba, mereka didatangi tujuh orang pria berambut cepak dan berbadan tegap. Tak banyak bicara, ketujuh oknum Paspampres itu langsung memukuli Nana. “Saya dicekik dan dipukuli,” ungkapnya.
Nana kemudian berontak dan kabur. Remaja tersebut bisa lepas dari kejaran kelompok oknum Paspampres dengan bersembunyi di rumah kawannya. “Saya ngumpet di rumah teman, karena mereka ngejar saya,” tuturnya lagi.
Nana tak habis pikir mengapa dirinya dipukuli. Ia juga mengaku tidak membuat kesalahan apa pun.
Kades Bojong Nangka, Hambali menyayangkan insiden pemukulan oleh oknum Paspampres.
Menurutnya, keberadaan Paspampres harusnya melindungi masyarakat bukan meneror.
“Kalau seperti ini, masyarakat tak lagi segan dengan aparat. Malahan kesal,” ujarnya geram.
Saat dikonfirmasi, Ketua RW Komplek Paspampres, Kapten Rudi Eko mengaku belum dapat mengambil kesimpulan apa pun terkait penganiayaan yang dilakukan warganya.
Sedangkan, Kepala Keamanan Paspampres, Kapten Nasution mengakui kesalahan yang dilakukan oleh personelnya.
“Tadi kami tunggu informasi dari warga. Ternyata korban sudah menunggu. Jadi bukan maksud kami tak bertanggung jawab,” tuturnya.
Pihaknya, kata Nasution, menyerahkan sepenuhnya kasus pemukulan tersebut kepada pihak berwenang. “Masalah sanksi, biar diurus POM,” ucapnya.(JPNN).