Sebuah media dari Filipina ‘Mindano Exminer’ edisi Kamis 12 Mei 2016 berjudul ‘Sayyaf frees 4 Indon sailors in Philippines’ menuliskan peran “orangnya” Letjen (Purn) Prabowo Subianto, Mayjen (Purn) Kivlan Zein dalam pembebasan empat WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Mindanao Selatan.
Media itu juga menceritakan peran Kivlan yang mantan komandan pasukan perdamaian Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk perdamaian di Filipina tahun 1996, meminta bantuan Tokoh MNLF Nur Misuari untuk membujuk tokoh Abu Sayyaf membebaskan empat WNI.
Dalam pertemuan dengan pejabat Gubernur Sulu Totoh Tan, Kivlan kemudian memberikan penjelasan tentang peran Misuari dalam membujuk Abu Sayyaf agar bersedia membebaskan para pelaut, yang merupakan awak kapal tugboat. Mereka ini diculik bulan lalu di laut lepas provinsi Tawi-Tawi dekat perbatasan Sabah, dan dibawa mereka ke Provinsi Sulu.
“Itu semua hasil persuasi MNLF dan upaya bersama dari militer dan polisi, pemerintah daerah, dan provinsi. Tidak ada uang tebusan yang dibayar untuk kebebasan orang Indonesia,“ kata Totoh Tan, selaku ketua komite manajemen krisis lokal, kepada Mindanao Examiner.
Tidak ada satu pun dari antara para sandera berbicara, tapi mereka semua berterima kasih kepada Tan dan berjabat tangan dengan dia. Wakil Gubernur Sulu Salur Tan ikut hadir dalam pertemuan itu.
Nur Misuari Punya Peran Besar
Kivlan Zein memuji Misuari dan Tan dan Pemerintah Filipina dalam peran mereka dalam mengamankan kebebasan orang Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih Saudara Nur, MNLF, Gubernur Tan, dan Pemerintah Filipina serta semua pihak yang membantu dalam mengamankan pembebasan para sandera,” katanya.
Menurut para sandera, Tan memang kemudian membawanya ke rumah sakit militer di Kota Jolo untuk pemeriksaan medis rutin sebelum diserahkan kepada para pejabat Pemerintah Indonesia.