Tahanan politik era Presiden Soeharto Jumhur Hidayat mengkritik keras Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Saat ini sudah mirip-mirip Orde Baru dengan munculnya ide pasal penghinaan presiden, pencemaran nama baik untuk bungkam aktivis, hingga ada 26 buruh yang diadili karena aksi,” Jumhur saat Dialog Pra May Day 2016 yang digelar oleh Serikat Pekerja Nasional (SPN), Rabu (27/4).
Kondisi terkini dinilai bisa lebih berbahaya karena gerakan buruh dan rakyat berhadapan dengan penguasa yang dikendalikan korporasi (pengusaha) dan gunakan alat negara seperti polisi dan tentara untuk capai tujuannya.
“Kekuasaan bisa semakin liar. Penggusuran Pasar Ikan dan penguasa yang ketakutan batalkan reklamasi contoh nyatanya.
Pemerintah Jokowi yang harusnya santun dan sopan ke rakyat, sekarang malah membungkuk ke pengusaha dan pemodal. Semakin ‘bengis’ ke rakyat walau tak harus berwajah bengis,” kritik aktivis mahasiswa 80an itu.