Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji’un, dunia Islam kembali menerima kabar duka yang menyelimuti kaum muslimin. Syeikh Dr Muhammad Ayyub, Imam Masjid Nabawi dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (16/4/2016) pagi waktu Madinah.
Informasi tersebut disampaikan akun resmi twitter @DR_MAyoub jam 6.26 waktu Madinah.
“Kita adalah milik Allah. Kepadanya kita kembali. Ya Allah, lindungi kami dari musibah dan gantikan untuk kami lebih baik dari musibah ini. Telah wafat ayah saya, Sheikh Mohammed Ayub,” cuitan di akun yang secara resmi dikelola oleh putra almarhum.
Dari informasi tersebut, rencana jenazah almarhum akan disalatkan setelah salat Zuhur pada hari ini di Masjid Nabawi. Selanjutnya dimakamkan di Baqi Al Gharqad Madinah.
Sebagaimana diketahui, Syeikh Muhammad Ayyub dilahirkan di Makkah pada tahun 1953. Setelah menamatkan pendidikan dasar, dia hijrah ke Madinah untuk melanjutkan pendidikannya. Gelar sarjana Syariah sampai doktor Tafsir diraih di Universitas Madinah.
tak hanya itu, selain belajar di sekolah, Dr. Ayyub juga dibimbing ulama besar. Pada tahun 1989 atau di usia 36 tahun, pengikut mazab Hanafi ini menjadi imam Masjid Nabawi. Aktivitas itu dilakukan sampai tahun 1997.
Almarhum dikenal memiliki keahlian di bidang agama dan tafsir yang membuatnya diterima di Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Bahrain, Iran. Dia menjadi guru bagi sejumlah ulama, termasuk di antaranya beberapa imam Masjidil Haram dan imam masjid Nabawi.
Pada suatu wawancara sang putra menceritakan, sang ayah ingin kembali menjadi imam Masjid Nabawi sebelum ajal menjemput. Seolah terdengar oleh Allah, doa itu terkabul. Pada tahun 2015, dia diangkat menjadi imam Masjid Nabawi.
Selain di Masjid Nabawi, Ayuub juga pernah menjadi imam di Masjid Quba di luar kota Madinah, Masjid Alnnabiah, Masjid Husseini Abdullah di Amman. Dua masjid yang disebut pertama merupakan tempat ibadah yang dibangun Nabi Muhammad. Kefasihan Ayyub dalam membaca Alquran membuat suara direkam dan diperdengarkan di berbagai belahan dunia. [islamedia]