Anggota TNI/Polri yang ikut menggusur warga Pasar Ikan, Penjaringan, Luar Batang, Jakarta Utara menandakan telah diperalat aseng dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Senin (11/4). “TNI ini menghadapi ancaman luar termasuk membebaskan WNI di Filipina, ini justru diperalat aseng dan Ahok untuk menggusur warga di Pasar ikan, Luar Batang,” ungkap Muslim.
Muslim mengatakan, kondisi sekarang ini melebihi Orde Baru karena dimanipulasi oleh pers pendukung rezim penguasa. “Kelompok ataupun orang yang mengkritik penguasa dianggap difitnah. Ini cara kejam melebihi era Orde Baru. Upaya pembenturan sesama warga,” ungkap Muslim.
Kata Muslim, rezim Jokowi dan Ahok ini sudah berupaya membenturkan sesama rakyat. “Memanfaatkan media sosial membuat citra baik bagi Jokowi dan Ahok dan membully dan memfitnah orang-orang yang kritis. Ini sangat tidak sehat bagi demokrasi di Indonesia,” jelas Muslim.
Pemerintah DKI akan menggusur warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4). Sebanyak 4.218 personel gabungan disiapkan untuk penggusuran. Personel gabungan terdiri atas TNI, polisi, dan Polisi Pamong Praja. Personel TNI disiapkan sebanyak 400 orang.
Selain Pasar Ikan, pemerintah menyasar dua wilayah lain, yaitu Kampung Akuarium dan Kampung Baru. Ketiga wilayah ini akan diubah menjadi lokasi wisata religi dan wisata bahari.