Indonesia sangat tidak dihargai Filipina dalam upaya membebaskan warganya yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.
“TNI kita tidak diizinkan Filipina masuk ke territori Filipina untuk bebaskan para tersandera kita,” kata Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof Sri Edi Swasono kepada suaranasional, Kamis (7/4).
Sri Edi mempertanyakan rasa solidaritas ASEAN termasuk Filipina dalam mengatasi terorisme karena tidak mengijinkan TNI masuk di wilayah Filipina untuk membebaskan WNI.
“Gila, mana semangat ASEAN? Mana ruh MEA? Mana komitment antiterrorisme Filipina/ASEAN. Mana leadership Indonesia thd ASEAN?” ungkap menantu Bung Hatta ini.
Sri Edi mengatakan, Indonesia telah diremehkan dan dianggap gedhe gombong (besar tetapi tidak bertenaga). “Indonesia diremehkan, hm hm hm dianggap gedhe-gombong doang. Boikot Filipina, Boikot ASEAN. Merdeka!” pungkas Sri Edi.