Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah melakukan penjebakan terhadap Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta M Sanusi dengan membuat sandiwara dengan bos Agung Podomoro dan KPK sehingga membuat politikus Gerindra itu ditangkap KPK.
“Kasus Sanusi hanya penjebakan untuk mengalihkan kasus reklamasi yang diijinkan Ahok. Ini permainan atas yang mendapat jaminan dari Ahok dan orang-orang penting,” kata pengamat politik Muhammad Huda kepada suaranasional, Ahad (3/4).
Menurut Huda, bos Agung Podomoro Land yang menyuap Sanusi tidak ikut ditangkap KPK tetapi menyerahkan diri. “Dari segi permainan bos Agung Podomoro sebagai orang pahlawan karena menyerahkan diri bukan operasi tangkap tangan. Padahal kalau bisa KPK menangkap bos Agung Podomoro Land,” ujar Huda.
Huda mengatakan, KPK mengatakan bos Agung Podomoro Land terancam 5 tahun sedangkan Sanusi 20 tahun. “Kalau mau adil penyuap dan pemberi suap hukumnya sama. Kalau kasus ini penjara bos Podomoro Land hanya sandiwara saja terlebih lagi rakyat Indonesia mudah lupa,” ungkap Huda.
Mantan Ketua DPR Marzuki Alie menilai Sanusi masuk jebakan penguasa dan kapitalis.
“@IndraJPiliang sanusi tdk sadar, mau melawan penguasa, masuk jebatan kapitalis. Sudah kaya raya tapi bodoh,” ungkap Marzuki di akun Twitter-nya @marzukialie_MA.