WNI keturunan tidak bersuara saat China melalui coast guard melecehkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Perairan Natuna.
‘Mengapa WNI keturunan keturunan diam, mingkem? Ayo budayakan cinta Ibu Pertiwi di kalangan (maaf) “mereka”. Mana Joh Lie Baru, Sondakh baru?” tanya Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof Sri Edi Swasono dalam pesan singkat di group diskusi whatsapp.
Kata Sri Edi yang responsif terhadap pelecehan China terhadap kedaulatan NKRI hanya WNI asli. “Yang responsif dan prihatin dan kesal thd pelecehan kedaulatan negara begini pasti WNI asli,” paparnya.
Sebagaimana diketahui, pada operasi akhir pekan lalu, KP Hiu 11 melakukan upaya penangkapan Kk Kway Fey 10078, sebuah kapal pelaku penangkapan ikan ilegal asal China di Perairan Natuna.
Proses penangkapan oleh tim KKP dan TNI AL dari KP Hui 11 tidak berjalan mulus, lantaran sebuah kapal coast guard China secara sengaja menabrak KM Kway Fey 10078 ketika operasi penggiringan kapal nelayan ilegal dilakukan.
Manuver berbahaya itu diduga untuk mempersulit KP Hiu 11 menahan awak KM Kway Fey 10078.