Mantan penasehat PM Thailand era Thaksin, Liem Siok Lan (Justiani) membongkar kebusukan KPK dalam menangani korupsi Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Saya diminta tolong pimpinanan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) untuk menggugat praperadilan KPK atas penyidikan kasus RS Sumber Waras yang melibatkan Ahok,” ungkap Justiana melalui pesan singkat yang tersebar di berbagai media sosial.
Justiani mengungkapkan dalam persidangan Ahok terlihat tidak konsisten ketika menjawab dari hakim.
“Yang saya kaget jawaban Ahok betul-betul pilntat plintut. Sebelumnya bilang tidak ketika ditunjukkan bukti dia jawab sebaliknya. Begitu juga berulang kali jawab lupa atau tidak tahu,” papar Justiani.
Justiani menceritakan semakin tertarik ketika di PN Jakpus hadir juga Haji Lulung dengan sejumlah warga pakai kaos bertulis #beranijujur. “Maka saya kenalkan diri dan mulai ngobrol dengan Haji Lulung,” ungkap Justiani.
Justiani mengatakan, Haji Lulung menunjukkan bukti tidak ikut menandatangi APBD. ‘Yang mengejutkan saya adalah Haji Lulung menunjukkan bukti bahwa konspirasi justru Haji Lulung lah satu-satunya yang tidak tandatangan,” jelas Justiani.
Justiani mengatakan, Haji Lulung yang tidak ikut konspirasi APBD dicitrakan buruk oleh media. “Ini membuat saya semakin penasaran. Karena pada 14 Maret 2016 sidang pertama gugatan melawan KPK maka saya perlu dapatkan barang bukti yang A1,” paparnya.
Selain itu, Justiani mengatakan dalang perbuatan-perbuatan macam ini adalah penjahat terbesar di republuk yang takut ketangkap dan makanya bikin gaduh termasuk buat bom. “Selama sang penjahat ini maka NKRI akan terus gaduh,” pungkas Justiani