Wakil Gubernur Jawa Timur Syaefullah Yusuf (Gus Ipul) mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
“Pak Mentan ini terbaik sepanjang yang saya kenal. Beliau sangat inovatif,” ungkap Gus Ipul di hadapan Mentan saat operasi pasar di Blitar, Rabu (3/2).
Hal yang sama juga diutarakan Wakil Ketua Komite 2 DPD RI Ahmad Mawardi menilai Mentan terbaik yang saat ini. “Saya berdoa untuk Bapak Mentan,” ungkapnya.
Dalam operasi pasar tersebut Mentan Amran menjelaskan bahwa stok Bulog saat ini ada 400 ribu ton lebih. Adapun untuk stabilkan harga jagung akan dipasok 200 ton dengan kisaran harga Rp. 3000 hingga Rp. 3600/kg.
“Sebelum ke sini saya telpon kepala dinas dua kali untuk menanyakan jagung. Makanya saya datang langsung bukan untuk berjanji tapi langsung menyelesaikannya,” ujar Amran.
Dalam operasi pasar itu turut hadir Pangdam V Brawijawa, Kadis Pertanian Jawa Timur Eko Yusuf Wibowo.
Mentan Amran menegaskan bahwa masyarakat tak perlu khawatir dengan stok jagung saat ini karena stok jagung di gudang Bulog mencapai hampir setengah juta ton. “Bahkan akan ada tambahan stok jagung pada masa panen di Februari-April 2016 sebesar 4 juta ton,” jelas Amran.
Menanggapi gelojak harga di pasar, Mentan mengatakan karena adanya supply chain atau rantai pasokan yang masih terlalu tinggi. Dengan begitu, ia akan melakukan struktur pasar yang menyebabkan disparitas harga yang justru tidak dinikmati petani. “Semua ini kita lakukan untuk memperkuat peternak dan petani. Kita ingin membangun struktur pasar baru,” ujarnya.
Selain operasi pasar, Mentan melakukan dialog dengan Paguyuban Perternak Unggas di Blitar yang sehari sebelumnya melakukan demo karena harga jagung naik dan minta Mentan turun. “Ini saya turun langsung. Pak Pangdam dan Pak Wagub kaget karena saya minta belokkan heli. Saya bilang ingin menemui saudaraku petani, karena saya 20 tahun miskin jadi tahu apa yang bapak rasakan,” kata Mentan.
Dikesempatan itu juga, Mentan menyindir perilaku pengusaha yang doyan impor pangan. Bagi Mentan,semua itu hanya akan melemahkan petani lokal dan memperkuat petani luar. Menurut Mentan, adanya sengkarut dalam pengelolaan jagung di dalam negeri karena adanya salah kelola. “Semua ini karena adanya anomali pertanian yangsalah urus dan ada anomali perdagangan.
Mentan juga menceritakan bagaimana pada bula Februari-Maret 2015 lalu harga jagung jatuh sampai Rp. 1500-2000/kg. Dampaknya, kata Mentan ada 20 juta petani yang rugi dan menderita.
Baginya, 1000 rupiah kerugian petani tidak bisa dipandang remeh,karenanya dia tak akan mau tunduk pada keinginan segelintir pengusaha yang memaksa buka kran impor.
—