Saat ini kelompok gay atau homo sudah masuk di kalangan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Suaranasional pun ingin mengetahui lebih jauh komunitas homo bagi kalangan remaja itu. Komunitas itu cukup terbuka tidak seperti komunitas lesbi SMP dan SMA.
Suaranasional berupaya melakukan verifikasi beberapa akun Twitter maupun facebook milik beberapa remaja homo itu.
Setelah dihubungi, ternyata beberapa di antara mereka memberikan respon dan minta diajak pertemuan di kafe mall di kawasan Senin, Jakarta Pusat.
BACA JUGA:
- Ini Dia Foto-foto Syur Bella Oktaviani Diduga Wanita Penghibur dan Tewas
- Menelisik Sisi Gelap Pilot, Pramugari dan Pramugara
- Ini dia Lokasi Kos Kosan Plus Plus
- Wow, Apartemen Kalibata City Jadi Markas PSK Online via Twitter
Sore menjelang magrib, waktu para pekerja pulang, suaranasional sudah menunggu dua remaja yang mengakui homo. Ada yang kelas dua SMP dan 1 SMA.
Sekitar jam 18.00 seorang remaja dekat kulit putih, memasuki kafe. Suaranasional langsung menelpon. Ternyata remaja itu mengangkat smartphone. Langsung saja, suaranasional menghampiri.
Sebut saja remaja kelas 2 SMP ini Iwan. Cara bicaranya seperti seorang wanita.
Setelah memesan minuman dan snack, Iwan sangat bertemu dengan suaranasional. Ia pun minta namanya dirahasiakan karena takut orang tuanya tahu bahwa dirinya seorang gay.
Sebelum memulai cerita, nampak seorang remaja bertubuh kekar memasuki ruangan. Ia mencoba memecet smartphone. Ternyata sebuah pesan whatsapp masuk ke suaranasional.
Suaranasional pun langsung meminta remaja itu bergabung untuk bercerita tentang komunitas homo di kalangan SMP dan SMA.
Remaja sebut saja, Nono. Tubuhnya cukup atletis dan kulitnya putih. Ia mengakui kelas 1 SMA swasta terpandang di Jakarta.
Ternyata kedua remaja ini sudah saling akrab dalam komunitas gay di Jakarta. Mereka pun saling salaman dan berpelukan.
Obrolan di kafe itu sangat mengalir, baik Iwan dan Nono menceritakan awalnya bisa menjadi homo dan masuk komunitas.
Kata Iwan menjadi homo akibat rasa penasaran tentang homo. Awalnya ia melihat video porno homo selanjutnya penasaran dan di dalam tubuhnya merasakan ada yang berbeda dan lebih tertarik pada pria.
Lanjut Iwan, dalam sebuah kesempatan renang bersama teman-teman SMP, semua disuruh telanjang. Kebetulan teman yang ikut renang juga ada yang homo, maka dari situ mencoba melakukan hubungan badan seperti di video porno.
Setelah melakukan hubungan badan sesama jenis, Iwan ada rasa bersalah, tetapi merasa ketagihan. “Pertama merasa berdosa tetapi ketagihan,” ungkapnya dengan gerakan yang melambai.
Bahkan berdasarkan pengakuan Iwan, saat ini mempunyai pacar anak SMA yang homo. “Saat ini pacar saya anak SMA,” paparnya.
Nano pun menimpali, terjerambab menjadi homo saat bermain di kos temannya. “Saat masih kelas 2 SMP main ke kos dan kebetulan pada nonton film porno homo, saya terus dipegang alat vital saya, sejak saat itu saya jadi tertarik dengan pria,” ungkapnya.
Kata Nano, sudah dua kali ganti pacar sesama homo. Ia pun mengakui layaknya pacaranya sering berhubungan badan layaknya seorang homo.
Nano pun menyadari takut terkena virus HIV/Aids dan berupaya untuk mengikuti acara yang diadakan komunitasa anti HIV/Aids.
Ia pun berupaya untuk menjaga setia dengan pasangan homonya. “Gimana lagi kalau homo itu khan mudah cemburu,” ungkapnya.
Itulah sekelumit komunitas homo kalangan SMP dan SMA yang berada di Jakarta.