Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai dakwah, jika memang benar-benar menjunjung tinggi akhlak mulia, adil, dan berlaku obyektif, semestinya tidak berkepanjangan membiarkan Fahri Hamzah menjadi pejabat publik yakni Wakil Ketua DPR RI, atau memosisikannya di tempat lain.
Demikian dikatakan salah satu pendiri Partai Keadilan (PK) yang merupakan cikal bakal PKS, Ustadz Yusuf Supendi dalam pernyataannya kepada suaranasional, Senin (11/1).
Menurut Yusuf Supendi, sangatlah bijaksana seandainya Petinggi PKS mengultimatum Fahri agar tidak banyak/sembarangan berkicau ke publik karena kian membuat rusak citra PKS.
“Jika petinggi PKS arif dan bijak dengan secepatnya mencopot Fahri Hamzah dari Wakil Ketua DPR RI dan menasehati Fakhri supaya berubah sikap, jika berbicara harus sesuai kaidah akhlak mulia dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan.
“Dapat dipastikan publik pun tidak akan empet lagi, sejumlah kader terutama kubu keadilan tidak akan sewot lagi,” pungkas Yusuf Supendi.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyatakan ada beberapa kader partainya yang merasa terganggu atas sikap Wakil DPR Fahri Hamzah.
Sejumlah kader PKS itu menyampaikan aduan ke Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) partai atas komentar Fahri yang dinilai cenderung membela mantan Ketua DPR Setya Novanto selama tersandung kasus ‘Papa minta saham’.
“Sebagian kader mengatakan demikian (ada aduan untuk Fahri),” kata Mardani Ali Sera usai diskusi Perspektif Indonesia di Menteng, Jakarta, Sabtu (9/1).