Peniliti LIPI Ikrar Nusa Bhakti telah mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengan kehendak publik. Isi pernyataannya adalah bahwa salah satu menteri yang layak direshuffle adalah Rizal Ramli. Dikarenakan gaya Rizal Ramli menyerang kebijakan sesama menteri membuat konsolidasi dalam kabinet kerja menjadi sulit dilakukan.
“Pernyataan tersebut terbalik dengan hasil survei yang dirilis beberapa lembaga. Setidaknya ada tujuh lembaga yang sudah melakukan survey dan kesemuanya menyatakan bahwa Rizal Ramli merupakan menteri yang disukai publik,” kata Sekretaris Jenderal Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika) Sya’roni dalam pernyataan kepada suaranasional, Sabtu (9/1).
Menurut Sya’roni, Bahkan, diantara alasan publik menyukai Rizal Ramli karena gaya koboinya yang tidak pandang bulu dalam menentukan sikap.
Sya’roni menyebutkan beberapa lembaga yang menilai kinerja Menteri Rizal Ramli sangat positif di antaranya INDEF, CSIS, Indo Barometer, Poltracking Indonesia, LSJ (Lembaga Survey Jakarta), LKP (lembaga Klimatologi Politik), FHH (Founding Fathers House).
“Hasil survei INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) menunjukkan Rizal Ramli paling banyak disukai di media sosial twitter,” papar Sya’roni.
Kata Sya’roni, Survei CSIS menyatakan Menko Rizal Ramli mendapatkan poin tertinggi dibanding Menko yang lain. LSJ (Lembaga Survet Jakarta) merilis Rizal Ramli masuk dalam 5 menteri terbaik.
“Indo Barometer merilis Rizal Ramli masuk dalam 6 menteri terbaik. Poltracking Indonesia pun merilis Rizal Ramli dalam jajaran 10 menteri terbaik,” paparnya.
LKP (lembaga Klimatologi Politik) dalam surveinya menyatakan Rizal Ramli merupakan menteri yang fenomenal. FHH (Founding Fathers House) menempatkan Rizal Ramli dalam 5 menteri yg paling dikenal masyarakat.
Ia meminta Ikrar Nusa Bhakti memperkuat argumennya dengan menggelar survei juga. “Biar mengetahui apakah yang sudah dilakukan oleh Rizal Ramli itu sesuai atau tidak dengan kehendak rakyat,” jelas Sya’roni.
Sya’roni menegaskan, semenjak keberadaan Rizal Ramli di Kabinet Kerja, banyak kebijakan yang tidak pro rakyat mendapat kritik tajam. Dan gebrakan Rizal Ramli yang menurut Ikrar Nusa Bhakti dianggap menyerang sesama menteri, ternyata menurut persepsi publik dianggap sebagai langkah yang positif.
“Jika ada pihak-pihak yang terganggu dengan gaya koboi Rizal Ramli, bisa jadi orang tersebut adalah bagian dari kelompok yang terdesak oleh kritik tajam Rizal Ramli,” Pungkas Sya’roni.