Sikap arogan dipertontonkan seorang pemuda Tionghoa, Wendi Kosasi (30). Pengendara mobil Mitsubishi Pajero BK 600 KHO ini bukannya bertanggung jawab setelah menabrak pengendara sepeda motor, Rensi Br Simamora, di pemberhentian lampu merah, tapi malah marah-marah dan anggar polisi yang jadi bekingnya, Jumat (8/1/2015).
Berdasarkan dikutip dari medansatu.com, Rensi Br Simamora, yang mengendarai sepeda motor Honda Supra BK 5094 ACP sedang berhenti di lampu merah (traffic light) Jalan Sudirman. Pasalnya saat itu lampu warna merah sedang menyala.
Tiba-tiba saja ia ditabrak mobil Mitsubishi Pajero yang dikendarai Wendi Kosasi. “Braaakk!” Rensi pun terjatuh bersama sepeda motornya. Bibirnya berdarah karena membentur aspal. Melihat ada kecelakaan sejumlah wartawan yang duduk di Warkop Jurnalis, tak jauh dari lokasi, langsung berdatangan.
Mereka meminta agar Wendi bertanggung jawab dan membawa Rensi ke rumah sakit. Bukannya bertanggung jawab, Wendi malah marah-marah. Ia bahkan menelepon seorang polisi, bekingnya. “Jangan lebay lah, cuma bibir yang luka aja kok. Aku nggak mau bawa ke rumah sakit. Aku akan bawa ibu ini ke polisi, pasti dia gak punya SIM,” katanya dengan nada tinggi.
Ucapan Wendi membuat sejumlah wartawan yang ada di lokasi pun emosi, dan memintanya segera membawa Rensi ke rumah sakit. “Sok jago kau ya, anggar deking kau ya, setan kau ya. Tak usah kau panggil-panggil polisi bekingmu,” ujar seorang wartawan televisi.
Wendi makin tinggi. Ia malah menantang wartawan dan warga. “Jangan banyak cakap kalian ya,” bentaknya. Ia kemudian Wendi menelepon seseorang menggunakan bahasa China. Lalu ia menelepon polisi yang dikenalnya. Tak lama kemudian seorang oknum polisi yang tak diketahui namanya dari Sat Sabhara Polresta Medan tiba di lokasi. Setelah berbisik-bisik dengan oknum polisi itu, Wendi kemudian pergi meninggalkan lokasi.