Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan tidak setuju hukuman kebiri bagi pelaku pelaku kekerasan seksual.
“Sangat tidak setuju! Dengan hukuman kebiri ini pemerintah sebetulnya gagal total dalam memahami akar persoalan serta upaya solusi terkait masalah kekerasan seksual pada anak,” kata Direktur Eksekutif Megawati Institute, Musdah Mulia dalam wawancara dengan madinaonline.
Kata politikus PDIP ini, Orang bisa saja tetap berbuat jahat tanpa harus dengan kelaminnya. “Orang bisa saja memperkosa dengan cara lain dengan atau tanpa kelaminnya,” papar Musdah.
Kata Musdah, pelaku kejahatan termasuk kekerasan seksual berasal dari pikirannya. Karena itu, hukum kebiri ini tidak membuat orang jera. “Jika diterapkan hukuman mati sekali pun, hal itu tidak membuat orang jera. Yang membuat orang bisa menghindari kejahatan itu adalah kalau dia dididik dengan benar,” jelas Musdah.
Musdah mengatakan, dalam mengatasi kekerasan seksual perlu pendidikan seksual secara komprehensif dimulai dari anak-anak.
“Anak-anak itu harus diajarkan pendidikan seksual sejak awal. Memang jangka panjang, tapi dengan cara ini kita bisa memperbaiki masyarakat,” jelasnya.
Musdah sudah menolak hukuman kebiri dan sudah disampaikan ke Presiden Jokowi. “Tapi Presiden Jokowi juga dikelilingi orang-orang yang hanya melihat sebelah mata dan picik,” pungkas Musdah.