Presiden Joko Widodo atau Jokowi bisa terseret kasus PT Freeport yang lagi ramai karena sampai sekarang mantan Wali Kota Solo tidak memberikan pernyataan tegas.
“Mulai dari Kepala Staf Kepresiden Teten Masduki yang pernah mengatakan memperpanjang kontrak Freeport, ditambah Sudirman Said yang mengirimkan surat perpanjangan kontrak. Dan mereka pun menyatakan atas petunjuk dari Presiden,” kata pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (26/11).
Menurut Muslim, Jokowi nampaknya akan mengorbankan anak buahnya dan tidak mengakui atas pernyataan Teten Masduki dan Sudirman Said. “Selama ini Jokowi selalu mengorbankan anak buahnya, tidak berani bertanggungjawab, apalagi kasus Freeport,” jelas Muslim.
Selain itu, Muslim menduga ribut soal Freeport ada dua kepentingan yaitu perpanjangan kontrak Freeport dan pergantian Ketua DPR. “Rakyat dikasih tontonan yang tidak lucu. Semua ini tidak ada yang bermanfaat buat rakyat,” papar Muslim.
Kata Muslim, kasus ini menunjukkan Istana juga dipenuhi oleh para bandit yang ingin mengambil keuntungan untuk kelompoknya sendiri. “Di Istana juga terjadi polarisasi para bandit. Mereka berebut untuk uang dan kepentingan,” pungkas Muslim.