Pihak Istana tidak memberikan jawaban ketika pengguna media sosial (netizen) di Twitter mengkritik pemerintahan Jokowi membeli helikopter mahal dan cukup mewah.
Saat Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dikonfirmasi suaranasional melalui ponsel sampai tulisan ini dimuat tidak memberikan jawaban.
Fitra Uchok Sky Khadafy seorang peneliti menilai pembelian helikopter tersebut di saat ekonomi merosot sangat tidak pantas.
“Presiden Jokowi menggunakan helikopter sekitar seharga Rp800 miliar sangat tidak pantas digunakan blusukan. “Helikopter sekitar Rp800 miliar dengan kurs dolar AS Rp13.000 sangat tidak pantas. Helikopter mewah dipakai untuk blusukan bagi-bagi beras. Ini tidak baik,” ujar Uchok di televisi swasta,” Kata Uchok.
Sedangkan anggota Komisi I dari Fraksi PDIP TB Hasanuddin menyesalkan pihak Jokowi tidak membeli helikopter dari PT Dirgantara Indonesia.
Kata TB Hasanuddin, PT Dirgantara Indonesia sanggup membuat helikopter dengan kemampuan yg baik dan harganya pun lebih murah
