Ruth Simanjuntak (32), istri seorang dosen di Universitas Indonesia (UI) menahan malu setelah digrebek warga saat berduaan dengan Zulfikri Nasution (34) di salah satu rumah di Komplek Bank Jalan Platina KelurahanTitipapan Kecamatan Medan Deli, Sabtu (17/10/2015). Pria itu diduga selingkuhannya.
Berdasarkan dikutip dari Sumutpos, dugaan perselingkuhan itu terbongkar atas kecurigaan HY, suaminya. Pasalnya belakangan ini sang istri kerap berkomunikasi lewat telepon selular dengan seorang pria. Bahkan ia juga pergi dari rumah mereka di kawasan Depok Jawa Barat menuju ke Medan, tanpa alasan yang jelas.
Dari situ, sang dosen meminta bantuan, M Simanjuntak abang iparnya untuk memantau sang istri selama berada di Medan. Permintaan itu diiyakan.
Ruth, yang mengendarai mobil sedan Nissan March bernopol B 1934 EFK tak menyadari kalau gerak-geriknya sedang dibuntuti oleh abang kandungnya.
“Karena ku lihat mobilnya parkir di depan salah satu rumah di komplek itu, lalu kami pantau dari kejauhan,” ujar M Simanjuntak.
Begitu keluar dari dalam mobil, kedatangan wanita beranak satu yang mengenakan jilbab warna merah muda ini langsung disambut seorang pria berambut cepak, yang belakangan diketahui bernama, Zulfikri Nasution. Mereka berdua lantas menuju masuk ke dalam rumah.
“Hampir setengah jam mereka di dalam rumah. Dan di rumah itu kulihat tak ada pula orang lain,” sebutnya.
Merasa penasaran, ia pun menceritakan kejadian itu kepada beberapa orang warga. Mereka lantas melakukan penggrebekan, di dalam rumah didapati adiknya sedang berduaan dengan pria tersebut. Warga yang kesal lantas menghajar, Zulfikri hingga babak belur, setelah itu membawanya ke Polsek Medan Labuhan.
Di kantor polisi, Ruth membantah tuduhan perselingkuhan tersebut. Dia malah balik mengancam akan melaporkan abangnya dan beberapa warga karena telah menganiaya, Zulfikri serta sudah bersekongkol dengan suaminya untuk mengambil paksa mobil sedan Nissan Much yang dikendarainya.
“Kami juga bisa membuat pengaduan atas tuduhan penganiayaan. Soal mobil, surat-suratnya (BPKB, red) atas nama saya, jadi tak berhak kalian mengambilnya,” ancam Ruth.
Zulfikri dengan kondisi cedera memar berdarah di bagian wajah hanya bisa tertunduk. Pria yang bekerja sebagai sales ini mengaku, sebelum bertemu dirinya lebih dulu ditelepon oleh Ruth. Hingga akhirnya mereka bertemu di rumah tersebut.
“Saya ditelepon sama dia, katanya mau bertemu. Lantas kami ketemu di rumah itu,” tutur pria warga Pasar 2 Barat Kecamatan Medan Marelan
ini.
Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Boy J Situmorang membenarkan pihaknya ada menerima penyerahan seorang pria yang diamankan warga bersama seorang wanita dari salah satu rumah. Hanya saja perkaranya masih dalam proses petugas SPK (Sentra Pelayanan Kepolisian).
“Keduanya masih berada di ruang SPK. Kalau pun tuduhannya perselingkuhan, yang membuat pengaduan harus suaminya,” kata Boy.