Tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla mengungkapkan ibadah bisa diganti dengan membaca buku.
Ulil mengatakan hal tersebut saat ditanya budayawan Goenawan Mohamad. “Suatu hari, di tahun 1996, saya berada di perpustakaan pribadi Mas Goen (Goenawan Mohamad, GM). Dia tiba-tiba menyergap saya dengan pertanyaan yang “tak biasa” ini: Apakah kegiatan beribadah bisa diganti dengan membaca buku? Saya langsung, dengan spontan, menjawab: Bisa, kenapa tidak? Bukankah membaca buku adalah ibadah juga?” ungkap menantu KH Mustofa Bisri atau Gus Mus sebagaimana dikutip dari situs Islam Liberal.
Menurut Ulil, jawaban yang diutarakan ke Goenawan Mohammad tanpa pemikiran dan refleksi yang mendalam. Jawaban itu kemudian tidak menjadi bahan omongan lebih jauh. “Setelah itu, kami ngobrol tentang hal-hal yang lain. Tetapi pertanyaan GM itu terus “kumanthil”, melekat di benak saya, hingga sekarang. Jika pikiran saya sedang “nganggur”, tiba-tiba pertanyaan itu terapung kembali ke permukaan,” ungkap Ulil.
Dari pertanyaan Goenawan Mohamad tersebut kata Ulil, jika mau diungkapkan ulang dengan bahasa yang populer di kalangan Muslim, bunyinya akan jadi begini: Apakah haqiqat (pengetahuan tentang kebenaran) harus dicapai melulu melalui syariat?
Ulil secara pribadi sendiri untuk mengatakan untuk meraih ma’rifat sebagaimana untuk meraih mutiara, Anda tak bisa ujug-ujug meraupnya, tanpa melalui lautan dulu. Anda juga butuh perahu untuk mencapi tempat di mana mutiara itu ada. “Syariat saya maknai secara lebih luas sebagai proses yang harus dilalui”
“Segala hal mengharuskan sebuah proses. Segala hal membutuhkan jalan setapak untuk meraihnya. Tak ada hal yang terjadi dengan mendadak, kun fa yakun. Proses itulah yang saya sebut syariat. Ia bisa berupa apa saja, termasuk menjalankan ritual agama,” pungkas Ulil.