Jokowi Sepihak Menangkan China Proyek Kereta Cepat, Investor Asing akan Kabur dari Indonesia

JOKO WIDODO/NET
JOKO WIDODO/NET

Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang memenangkan secara sepihak China untuk proyek kereta cepat menandakan negara ini tidak punya etika dalam diplomasi.

“Boleh memenangkan proyek, tetapi setelah keduanya prestasi kembali. China dimenangkan tanpa presentasi dari Jepang. Awalnya China dan Jepang dibatalkan, tiba-tiba China dimenangkan. Ini tidak ada etika dalam diplomasi,” kata pengamat politik Sahirul Alem dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (2/10).

Kata Alem, sikap pemerintah itu justru akan membuat mundur para investor di Indonesia. “Para investor sudah membaca, Indonesia lebih memprioritaskan China. Kalaupun ada acara mengundang investor dari negara lain hanya seremonial aja,” papar Alem.

Sebelumnya, Pemerintah memilih China dibandingkan Jepang sebagai negara yang akan membangun kereta cepat pertama. Pasalnya China berani memberi pinjaman tanpa jaminan sebesar US$ 5 miliar untuk investasi pembangunan.

“Pemerintah China memiliki keberanian tidak meminta jaminan dari Indonesia,” kata Asisten Deputi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo kepada Reuters, Rabu (30/9).

“Sementara negara-negara lain seperti Jepang dan Jerman meminta jaminan pemerintah. Kami tidak mampu karena anggaran kami terbatas,” ujarnya.

Baca juga:  Lima Warga Gugat Presiden Jokowi Soal Ijazah Palsu