Seluruh elemen bangsa tidak boleh lengah, apalagi semakin terbukti rezim Jokowi telah gagal mengantisipasi anjloknya nilai rupiah.
Demikian dikatakan Ketua Progres 98, Faizal Assegaf dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (27/8).
Menurut Faizal, alhasil berbagai pengusaha, kaum intelektual dan para tokoh bangsa tersulut oleh keresahan dan keprihatinan. “Tegasnya, publik sudah tidak percaya dengan sikap rezim Jokowi yang hanya mengandalkan kebohongan tanpa bertindak nyata,” papar Faizal.
Kata Faizal, janji dan klaim rezim Jokowi bahwa krisis ekonomi dapat diredam hanyalah harapan kosong untuk menutupi kepanikan dan kegagalan pemerintah.
“Kenyataan tersebut wajar bila kalangan politisi di DPR mendesak perlunya pembentukan: “Crisis Center” sebagai upaya penyelamatan negara,” papar Faizal.
Faizal mengatakan, harapan rakyat sejalan dengan seruan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang mengajak seluruh komponen bangsa bersatu dan mengedepankan kepentingan nasional.
“Pesan itu memberi makna mendalam di tengah situasi kebangsaan yang kian amburadul dan berada dalam ancaman krisis yang serius. Jika ketidakpastian bernegara dibiarkan maka dapat mengarah pada bubarnya NKRI,” ungkap Faizal.
Lanjut Faizal, oleh sebab itu, maklum bila Panglima TNI mulai terusik dan menghentak kesadaran seluruh pihak untuk saling berangkulan.
“Terlebih situasi mulai menujukan tanda-tanda mengarah pada kegentingan dan rezim Jokowi kian terlihat panik,” pungkas Faizal.