Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengggusur Kampung Pulo lebih manusiawi dibandingkan pemimpin Jakarta terdahulu.
“Sejauh yang saya amati, apa yang dilakukan Ahok jauh lebih manusiawi dan beradab ketimbang pengalaman yang pernah saya alami ketika kecil,” kata Tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) Luthfi Assyaukanie di akun Facebook-nya beberapa waktu lalu.
Luthfi menceritakan, sewaktu kecil mengalami penggurusan dua kali dengan perlakuan semena-mena penguasa Orde Baru saat itu. “Saya marah setiap kali ada penggusuran,” ungkap Luthfi.
Pendapat berbeda diutarakan sejarawan JJ Rizal yang mengkritisi penggusuran dilakukan Ahok.
Rizal mengkritisi sikap Ahok dalam melakukan penertiban warga di kawasan Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Menurut Rizal, bila konsisten dalam menggusur lahan hijau atau resapan air, Ahok juga harus berani menggusur lingkungan rumahnya di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara.
Rizal menjelaskan, kawasan Pantai Mutiara merupakan kawasan 860 hektare yang diperuntukkan bagi hutan bakau dan resapan. “Tapi Ahok kok malah belaga enggak tahu dan enggak berdosa tinggal di sana,” ujar Rizal dalam twitter-nya @JJRizal, Kamis (20/8).