Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu yang harus direshuffle bukan para menterinya.
“Yang direshuffle itu bukan menteri, tetapi presiden,” kata aktivis Malari 74, Salim Hutadjulu di akun Facebook-nya beberapa waktu lalu.
Kata mantan tahanan politik era Orde Baru ini, Presiden Jokowi layak direshuffle karena tidak konsisten dalam memberikan pernyataan. “Sekarang ngomong iya, besok bilang tidak,” ungkap Salim.
Kata Salim, reshuffle kabinet itu seperti gali lobang tutup lobang. “Tidak sekalian semuanya sama bosnya, pasang baru saja deh,” ujar Salim.
Selain itu, ia pun mengingatkan akan adanya anarkis karena kondisi perekomian yang tidak begitu bagus di era Pemerintahan Jokowi.
“Anarkis dan chaos sudah di depan mata, rakyat sudah tidak sabar, Nasakom bersatu, singkirkan kepala batu, itulah nyanyian yang populer menjelang peristiwa G 30 S PKI 1965,” pungkas Salim.