Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi pemimpin bangsa Indonesia yang otoriter dan fasis karena menghidupkan kembali pasal penghinaan terhadap Presiden.
“Inilah yang di sebut pemerintahan yang otoriter dan fasis,” kata aktivis Malari 74, Salim Hutadjulu di akun Facebook-nya beberapa waktu lalu.
Kata tahanan politik di era Presiden Soeharto ini, pasal penghinaan terhadap Presiden ini mirip dan meniru dengan undang-undang subversif/Penpres 11 tahun 1963 pada jaman Orde Baru di era Soeharto.
“Pasal ini begitu elastis dan gampangnya penguasa, menangkap dan menjebloskan penjara lawan-lawan politiknya karena dianggap menghina Presiden,” pungkas Salim.
