[nextpage title=”satu”]
Tunjangan hari raya (THR) Lebaran sangatlah ditunggu-tunggu bagi karyawan/wati muslim. Tapi Sayangnya, THR yang diterima itu selalu habis tanpa kita ketahui kemana uang itu kita belanjakan.
Seperti kita ketahui Padahal THR setara gaji pokok yang Anda terima setiap bulan. Artinya, tidak sedikit jumlah uang yang akan diterima oleh Anda bukan?.
Lalu?, Apa yang harus dilakukan agar uang tersebut tidak habis sia-sia?
Berikut kami coba berbagi tips tentang kelola uang THR
1. Pisahkan
Ketika THR sudah diterima, hal pertama yang kita lakukan adalah memisahkannya ke rekening yang berbeda dari rekening gaji bulanan / apabila diterima cash, bisa disimpan diamplop.
Karena, dengan memisahkan pendapatan THR ini kita tidak akan tergoda untuk langsung menggunakannya.
2. Bukan untuk kebutuhan rutin
Seperti kita ketahui, THR bukanlah penghasilan rutin seperti gaji bulanan. Artinya, jangan digunakan untuk pengeluaran yang sifatnya rutin.
Misalnya, bayar tagihan listrik, telepon, transportasi, makan sehari-hari, dan lainnya. Bila pengaturan keuangan kita baik, porsi untuk biaya-biaya tersebut sudah dilakukan di pendapatan rutin yang kita terima.
[/nextpage]
[nextpage title=”dua”]
3. Atur porsi kebutuhan
Selanjutnya setelah THR kita pisahkan ke rekening berbeda / kedalam amplop, selanjutnya adalah menentukan tujuan atau menyusun daftar pengeluaran apa saja yang ingin dilakukan dengan pendapatan itu. Tentukan prioritas untuk pengeluaran yang akan dilakukan.
THR sesuai dengan namanya Tunjangan Hari Raya, maka prioritas utama yang dilakukan adalah keperluan Lebaran. Alokasikan keperluan berdasarkan persentase kebutuhan.
Baiknya, kita menggunakan THR 60 persen dari total pendapatan yang diterima untuk tujuan prioritas, 15 persen bayar utang atau dana darurat, 15 persen investasi, 15 persen tabungan, dan 5 persen sedekah atau beramal.
4. Bayar utang bila perlu
Diantara kita pasti ada yang mempunyai hutang?, Nah Apakah THR boleh digunakan untuk bayar utang? Jawabannya, bisa! Mulailah dengan mengurangi utang kesiapa saja kita berhutang,misal kartu kredit.
Berapa persen alokasi yang bisa dilakukan untuk tujuan ini? Seperti telah disinggung sebelumnya, kita bisa menggunakan 25 sampai 30 persen dari total jumlah yang ada.
Jika ingin menambah porsinya dari keperluan lain, korbankan keperluan dana darurat atau investasi. Ingat, tujuan kita adalah mengurangi beban utang yang harus ditanggung.
5. Kartu kredit untuk berhemat
Nah ini nih yang sering kita lupakan, Tanpa komitmen dari kedisiplinan, tujuan keuangan tidak akan tercapai. Jika telah membayar utang, jangan lagi menambah utang, contohnya adalah utang kartu kredit.
Tapi, bukan berarti kita tidak boleh mengunakan kartu kredit di saat ini. Sebab, promo dan diskon kartu kredit biasanya malah banyak ditawarkan dalam momen Lebaran.
Di sini kita dapat memanfaatkannya untuk menghemat uang.
Syaratnya, pastikan kita bisa membayar lunas tagihan kartu kredit yang digunakan tersebut dengan uang tunai yang kita miliki sebelum jatuh tempo.
Semoga bermanfaat ya, bagi yang ingin menambahkan silahkan isi pada kolom komentar dibawah.
[/nextpage]