Perpolitikan Indonesia semakin panas dan menarik untuk diikuti setelah Presiden Jokowi terpilih secara demokratis di Pilpres 2014.
Jokowi yang bukan aktivis pergerakan, bukan petinggi parpol, bukan militer berhasil menjadi pemenang di Pilpres 2014.
Setelah terpilih, Jokowi yang karir politiknya terlalu cepat mendapat kritikan yang sangat pedas dari berbagai pihak. Ia dianggap presiden yang paling lemah.
Baru-baru ini, KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan Presiden Jokowi tidak menempati janji untuk menaikkan gaji hingga 60 persen.
Sebagaimana kita ketahui, Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan tunjangan bagi seluruh prajurit TNI hingga 60 persen mulai bulan depan.
Jokowi mengatakan, dengan tunjangan yang mencapai 60 persen bisa meningkatkan profesionalitas TNI.
Tetapi janji Jokowi itu tidak ditepati. Jenderal Gatot mengatakan Presiden Jokowi tidak menempati janji untuk menaikkan tunjangan di atas 50 persen.
Jenderal Gatot menyampaikan hal itu saat pidato Groundbreaking RS Moh Ridwan Meuraksa Pinang Ranti Jakarta, Rabu (13/5/2015).
“Bapak presiden akan menaikkan tunjangan kinerja jadi 50%, tetapi bapak Presiden tidak menepati janji. Saya ngerti karena ada berbagai pertimbangan jadi dari 50% menjadi 56%. Kami atas nama seluruh prajurit dan keluarga besar Angkatan Darat kami bangga,” ungkap Gatot.
Selama ini dalam berbagai kesempatan Jokowi sudah mengumbar janji kepada semmua pihak dengan mengatakan, menambah anggaran, memberikan tunjungan, membangun infrastruktur. Kenyataannya masih banyak janji Jokowi yang belum ia tepati.