Penangkapan Novel Baswedan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terindikasi dengan balas dendam aparat kepolisian.
Aparat kepolisian sangat terpukul saat penyidik KPK, Novel Baswedan yang notabene seorang junior di kepolisian membongkar kasus korupsi Irjen Pol Djoko Susilo dalam kasus simulator SIM.
Dan Novel Baswedan juga disebut-sebut penyidik yang menangani kasus rekening gendut milik Komjen Budi Gunawan (BG).
Maka tak heran, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pernyataannya menyikapi penangkapan Novel Baswedan meminta Wakapolri BG tidak membuat kontroversi.
Selama ini, BG walaupun tidak banyak bicara, tetapi mempunyai pengaruh yang sangat kuat di kepolisian.
Anak buah BG, Kabareskrim Komjen Budi Waseso (Buwas) adalah orang yang sangat loyal terhadap atasannya. Sekali diperintah, ia pun langsung melaksanakan.
Terbukti anak buah buah Buwas di Bareskrim menangkap Novel Baswedan di rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jumat (1/5) dini hari.
Bahkan, Buwas pun berani ‘menantang’ Presiden Jokowi yang meminta membebaskan Novel Baswedan. Ia mengatakan, jangan lebay dalam menyikapi kasus hukum yang menimpa Novel Baswedan.
Hubungan BG dan Buwas disatukan dalam besanan karena anaknya keduanya sedang pacaran dan akan melaksanakan pernikahan pada tahun ini.
Di belakang BG
Kita pun sudah tahu, keberanian BG secara diam-diam terhadap Presiden Jokowi karena di belakangnya ada yang mendukung, siapa lagi bukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Tentunya, BG berani mengambil sikap yang beresiko itu tentunya ada orang yang di belakang. PDIP dan Megawati pun mendukung penuh langkah BG di kepolisian termasuk mempidanakan Novel Baswedan.
Buwas pun membuat pernyataan yang cukup mengejutkan, akan memeriksa Presiden Jokowi dalam kasus UPS. Selama ini, pengadaan kasus UPS di era Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Tentunya tindakan Buwas ini sangat kontroversi tetapi menunjukkan bahwa semua di mata hukum sama.
Bahkan Ahok pun getar dalam menghadapi sikap Buwas ini. Ahok pun memuji Buwas setinggi langit dalam penegakan hukum di Indonesia.
Selama ini, Buwas terkenal di kepolisan sebagai polisi yang tegas disiplin dan tidak kompromi.
Buwas pula yang menangkap Susno Duadji yang saat itu menjadi Kabareskrim.
Pada April 2010, Buwas mencegat Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Susno Duadji saat hendak terbang ke Singapura di Bandara Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Susno saat itu dinilai melanggar aturan karena pergi tanpa izin dari pimpinan Polri.
Padahal saat itu Buwas menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri.