Ini dia 5 Bahaya Headset Bagi Telinga dan Otak anda

[nextpage title=”satu” ]

Ilustrasi - Foto Google
Ilustrasi – Foto Google

Pendengaran adalah salah satu karunia yang diberikan Tuhan kepada kita supaya kita dapat mendengarkan berbagai suara yang ada di muka Bumi ini.

Sudah sepatutnya bagi kita untuk senantiasa mensyukuri, karena jika salah satu indera tidak berfungsi dengan baik, maka tubuh juga akan mengalami penurunan kinerja.

Saat ini dengan semakin berkembangnya teknologi, banyak sekali anak muda yang memiliki kebiasaan mendengarkan musik favorit mereka dari perangkat handphone, PSP, MP3 atau MP4 player dengan perantara headset.

Diakui, memang jika kita mengenakan headset ini cenderung lebih praktis dan juga lebih baik dari segi suara yang dihasilkan, karena taanpa adanya headset ini, suara yang dihasilkan akan sedikit pecah dikarenakan tidak terkoneksi langsung antara telinga dengan speaker tersebut.

Namun terlepas dari itu, semua penggunaan headset untuk mendengarkan musik secara berlebih dapat menimbulkan kerusakan pada telinga. Lebih parahnya lagi, jika hal ini terus dibiarkan, maka potensi kerusakan otak juga dapat terjadi.

Berikut adalah potensi penyakit yang dapat ditimbulkan dari penggunaan headset atau earphone ini:

1. Telinga menjadi rusak Permanen

Kerusakan pada telinga dapat terjadi dikarenakan penggunaan headset secara terus menerus. Hal ini dikarenakan suara keras dari musik yang berasal dari earphone yang dimiliki.

Tidak hanya itu, frekuensi pemakaian yang terlalu lama juga dapat menimbulkan kerusakan telinga permanen seperti pecahnya gendang telinga yang dapat menurunkan pendengaran kita bahkan dapat menyebabkan tuli/budek.

2. Pendengaran berkurang di Usia Muda

Banyak anak muda yang menikmati musik mereka dengan mengeraskan headset atau earphone mereka hingga volume maksimal.

Jika hal ini dilakukan semenjak masih muda, maka potensi kehilangan pendengaran dini akan semakin cepat terjadi. Ada baiknya untuk memberikan jeda beberapa waktu supaya telinga kita bisa terbiasa kembali dengan keadaan default.

Jika tidak, ketegangan telinga akibat musik keras akan terus berlangsung sehingga dapat menimbulkan kerusakan telinga permanen

[/nextpage]

[nextpage title=”satu” ]

3. Batas Pendengaran Penggunaan

Headset atau earphone yang berlebih juga dapat mempengaruhi batas pendengaran kita.

Jika di saat biasa kita dapat mendengar suatu hal dari jarak yang cukup jauh, namun dengan berubahnya batas pendengaran, maka kita hanya bisa mendengar suara dengan jelas ketika jaraknya sudah dekat saja.

4. Rusaknya Otak

Earphone atau headset yang digunakan juga ternyata memancarkan gelombang elektromagnetik tersendiri.

Hal ini diyakini dapat memicu kerusakan otak dikarenakan oleh radiasi dari headset atau earphone itu sendiri. Hal ini dibuktikan dengan percobaan pada tikus dan tumbuhan.

Otak tikus terpengaruh oleh gelombang radiasi ini yang mengakibatkan kerusakan pada otak tikus.

Sedangkan pada tumbuhan, perlahan layu dikarenakan paparan musik keras yang menerpa selama beberapa hari. Lain dengan yang diberikan perlakuan dengan memainkan musik lembut.

Tanaman akan semakin cepat tumbuh dikarenakan adanya stimulasi positif dari musik yang lembut.

5. Infeksi terhadap Telinga

Penggunaan Earphone in Ear Monitor (IEM) memiliki resiko tinggi utnuk membuat telinga terinfeksi.

Hal ini disebabkan mekanisme penggunaan earphone yang masuk ke dalam rongga telinga.

Jika earphone yang digunakan tidak bersih, maka potensi terjadi radang pada rongga telinga semakin besar.

Memang penggunaan IEM ini sangat nyaman dan juga membuat suara yang dihasilkan oleh earphone terdengar sangat jelas.

Bahkan beberapa model membuat IEM yang benar-benar kedap suara.

Untuk itu ada baiknya bila headset anda tidak dipinjamkan ke orang lain, karena ditakutkan ada bakteri telinga si peminjam ikut berpindah ke earphone anda.

Akibatnya anda akan terkena infeksi, maka telinga akan terasa gatal, dan dapat mengurangi pendengaran anda.

Semoga dengan artikel ini pembaca dapat lebih berhati-hati dalam penggunaan headset atau earphone.

[/nextpage]

Simak berita dan artikel lainnya di Google News