Nama Jokowi Tak Laku Dijual di Kongres PDIP

Kiri-kanan: Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Ketum PDIP Megawati, Presiden Jokowi, dan Ketum Hanura Wiranto, duduk berdampingan dalam Pembukaan Musyawarah Nasional Partai Hanura di Solo, 13 Februari 2015. Pertemuan Jokowi dan Megawati ini terjadi di tengah polemik calon Kapolri Budi Gunawan. TEMPO/Ahmad Rafiq
Kiri-kanan: Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Ketum PDIP Megawati, Presiden Jokowi, dan Ketum Hanura Wiranto, duduk berdampingan dalam Pembukaan Musyawarah Nasional Partai Hanura di Solo, 13 Februari 2015. Pertemuan Jokowi dan Megawati ini terjadi di tengah polemik calon Kapolri Budi Gunawan. TEMPO/Ahmad Rafiq

Blitar – Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendatang rencananya akan digelar di Grand Bali Beach Sanur, Bali, 8-12 April 2015. Kongres ini akan diikuti kurang lebih sekitar 3.000 kader PDIP dari berbagai pelosok Tanah Air.

Pada kongres tersebut sudah tersiar kabar bahwa para kader akan dipastikan mengesahkan kembali Megawati sebagai ketua umum. Nama Presiden Joko Widodo pun sempat dimunculkan sebagai kandidat tetapi dinilai tidak laku dijual di internal partai PDIP. Megawati akan dipilih sebagai ketua umum periode 2015-2020.

Samanhudi Anwar, Ketua Dewan Pengurus Cabang PDIP Kota Blitar mengatakan “semua delegasi pengurus PDIP di Indonesia sudah bersepakat mengusung kembali Megawati sebagai ketua umum”.

Baca juga:  Dubes Iran: Sejumlah Media dan Negara-negara yang Mengklaim Memperjuangkan HAM Justru Mendukung Terorisme

“Pendapat bahwa PDIP hanya bisa dipimpin trah Sukarno memang benar,” katanyapaparnya seperti yang kami kutip dari situs Tempo, Minggu (4/4/2015).

Selain itu Wali Kota Blitar ini juga berpendapat bahwa pelaksanaan kongres mendatang tak akan berlangsung panas dan lama. Sebab, dalam rapat prakongres kemarin, semua kader sudah bulat mengusung kembali Megawati sebagai ketua umum partai.

Ditanya soal munculnya beberapa nama alternatif pesaing Megawati, seperti Joko Widodo yang saat ini menjabat Presiden Indonesia periode 2014-2019, dengan tegas Samanhudi mengatakan bahwa Jokowi hanya laku dijual di luar partai. bukan untuk internal partai, namanya kurang dikenal alias tidak populer dimata para kader PDIP.

Baca juga:  Pernah Dimaki Kata-kata Kotor, Musni Umar Maafkan Pengurus Ansor Jonathan Latumahina

“Pak Jokowi hanya laku dijual di luar partai, di dalam tidak,” paparnya.

Desakan regenerasi yang dimunculkan oleh beberapa kader PDIP hingga saat ini belum begitu diperhitungkan baginya. Regeneras tersebut, menurut dia, hanya akan terjadi jika Megawati merasa lelah dan harus menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada orang lain tegas Samanhudi.