Masyarakat Nilai Jokowi Hanya Presiden Boneka

Joko Widodo atau Jokowi (IST)
Joko Widodo atau Jokowi (IST)

Sebagian publik di Tanah Air khawatir muncul “matahari kembar” di tubuh Polri karena hingga kini belum ada Kapolri definitive.

Untuk itu, Presiden Jokowi diminta untuk lebih percaya diri dan tak mudah tunduk pada tekanan yang cenderung melanggar janji kampanye. Ada juga yang menilai Jokowi hanya menjadi presiden boneka yang dikendalikan Megawati dan Surya Paloh.

“Sebesar 63,50 persen publik khawatir muncul matahari kembar. Ini terkait pengangkatan Komjen Badrodin Haiti sebagai pelaksana tugas Kapolri saat calon tunggal Komjen Budi Gunawan yang sudah disetujui DPR, ditunda untuk dilantik,” kata anggota tim riset Lingkaran Survei Indonesi (LSI) Adrian Sofa di Jakarta, Selasa (20/1).

Hasil survei juga menunjukkan, jika terlalu lama tidak ada Kapolri defenitif, 67,50 persen responden menilai soliditas polisi terganggu dan 58,30 persen menganggap Presiden tidak tegas. “Presiden diharapkan sesegera mungkin memroses kembali calon Kapolri,” ujar Adrian.

Adrian mengatakan, 72,27 persen publik menyarankan Presiden melibatkan KPK dalam proses ulang pencalonan Kapolri. “Untuk menghindari calon Kapolri bermasalah, sebaiknya melibatkan KPK sejak awal,” katanya.

Dalam survei itu, kata Adrian, mayoritas publik ingin Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak lagi menekan Jokowi untuk tetap melantik tersangka. “Sebesar 69,78 persen publik mengharap KIH tidak menekan lagi, 23,60 persen setuju Presiden melantik BG. Sedangkan publik yang tidak tahu atau tidak menjawab 6,52 persen,” ujarnya.

Peneliti LSI lainnya, Ade Mulyana mengatakan, ada beberapa alasan publik ingin KIH tak lagi menekan Jokowi melantik tersangka sebagai Kapolri. Publik menganggap hal tersebut tradisi buruk kenegaraan. “Mengangkat tersangka menjadi pejabat menjadi tradisi buruk. Jokowi akan menjadi Presiden satu-satunya di dunia yang mengangkat tersangka korupsi menjadi Kapolri,” katanya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News