Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin terlihat sebagai pahlawan di hadapan rakyat yang membatalkan secara tiba-tiba kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM)
“Modus ingin jadi pahlawan,” kata mantan anggota DPR Djoko Edhi Abdurrahman di akun Twitter-nya @jokoedy6.
Djoko juga mengatakan, Jokowi terlihat ingin jadi pahlawan ketika membatalkan peraturan tentang ojek online.
“Sebelumnya, izin ojek onlne dibatalkan oleh Jonan, lalu Jokowi mementahkannya,” jelas Djoko.
Dalam jeda satu jam kebijakan sepenting menaikkan harga BBM berubah-ubah. Dari yang semula ingin dinaikkan, kini diumumkan dibatalkan.
Pengumuman batal naiknya harga BBM Premium diumumkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),
“Sesuai arahan bapak Presiden rencana kenaikan harga premium di Jamali menjadi Rp 7.000 dan di luar Jamali menjadi Rp 6.900, secepatnya pukul 18.00 hari ini, agar ditunda dan dibahas ulang sambil menunggu kesiapan PT Pertamina,” ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/10/2018).
Sebelumnya, di lobi hotel Sofitel Bali Menteri Jonan mengumumkan rencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium, dari Rp 6.550 per liter jadi Rp 7.000 per liter.
“Terakhir dengan mempertimbangkan bahwa minyak brent US$ 85 per barel, dan kenaikan harga minyak dari Januari kira-kira hampir 30% kenaikannya, dan juga ICP (harga minyak nasional) kurang lebih 25% kenaikannya,” kata Jonan saat menggelar konferensi pers di Hotel Sofitel, Bali, Rabu (10/10/2018).