Sayyid Qori Pembegal Nasab Ba’alawi Tegaskan Imaduddin Bin Sarman Takut Debat

Imaduddin Bin Sarman takut debat terkait nasab Ba’alawi yang diadakan Rabithah Alawiyah pada 7 September 2024 dan disiarkan secara langsung Nabawi TV.

“Kiai Imad takut debat,” kata pembegal Nasab Ba’alawi Sayyid Qori dalam diskusi di Tiktok beberapa waktu yang lalu.

Waktu debat di Banten, kata Sayyid Qori, Kiai Imaduddin juga tidak datang. “Harusnya datang. Saya yang belain Kiai Imad saja datang,” tegasnya.

Ia juga mempermasalahkan Kiai Imaduddin dan pendukungnya tidak memberikan pembelaan saat dirinya dipersekusi di Malang. “Tidak ada sama sekali pernyataan Kiai Imad yang mengecam persekusi terhadap saya,” ungkap Sayyid Qori.

Imaduddin Bin Sarman tidak mau datang untuk diskusi ilmiah tentang nasab walaupun sudah mendapat undangan resmi dari Rabithah Alawiyah.

Padahal selama ini Imaduddin Bin Sarman berkoar-koar hanya datang berdiskusi ketika mendapat undangan resmi dari Rabithah Alawiyah. Ketika pihak Kesultanan Banten mengadakan diskusi tentang nasab, Imaduddin tidak berani datang dengan alasan tidak mendapat undangan resmi dari Rabithah Alawiyah.

Imaduddin Bin Sarman justru ngeles hanya mau berdiskusi di UIN Walisongo Semarang yang hanya membahas peran Ba’alawi di Indonesia.

UIN Walisongo mengundang Imaduddin berbicara dalam seminar pada 10 September 2024.

Kalau mau debat dan diskusi dengan saya, gunakan momentum di UIN Walisongo itu, tanggal 10 September,” ujar Kiai Imad dalam wawancaranya yang diunggah akun YouTube Jagad Luk Pitu, Minggu (25/8/2024).

Imaduddin Bin Sarman mengaku siap berdebat secara ilmiah di UIN sendirian. Dia juga mempersilahkan pihak Ba’alawi mengerahkan kekuatan penuh 10 sampai 20 orang.

“Nanti mungkin Mas Rumel (Gus Rumail Abbas) yang sudah dihubungi pihak UIN itu bisa ‘oh, dijadikan aja acaranya tanggal 10 September,” tandas Kiai Imad.

Di pihak Rabitah Alawiah selama ini ada sejumlah tokoh yang dikabarkan siap debat. Diantaranya Gus Rumail Abbas, Idrus Almashur, KH. Idrus Ramli, Idris Sahab, dan lainnya.

Imaduddin mengaku siap menghadapi 10 sampai 20 orang pendukung Rabitah Alawiah untuk menghadapinya berdebat sendirian.

“Saya enggak usah banyak-banyak, untuk masalah nasab dan sejarah cukup saya saja,” tegas Kiai Imad.

Diskusi tentang nasab rencananya digelar pada Sabtu-Ahad, 7-8 September 2024. Lokasinya di Kantor DPP Rabithah Alawiyah Jakarta.

Acara diskusi dinyatakan tertutup tidak untuk umum. Namun disampaikan bahwa ada live eksklusif di YouTube Nabawi TV.

Diskusi tentang masalah nasab Baalawi tampaknya masih panjang. Setelah Bisikan Rhoma mengulasnya hingga beberapa episode, kali ini Rabithah Alawiyah mengundang Imaduddin Utsman, Rhoma Irama, Pak Gembul, Menachem Ali, Mama Gufron, dan beberapa lainnya untuk membahas hal tersebut.

Dalam video yang ditayangkan Rabithah Alawiyah di Instagram itu, ada latar belakang pernyataan Imaduddin. “Saya berani berdebat dengan siapa pun tiga hari tiga malam untuk mempertahankan tesis ini.”

Dari Rabithah Alawiyah dan keturunan Baalawi, ada Syaikhan bin Abdul Qadir Assegaf, Muhammad Hanif bin Alatas, Rumail Abbas, dan beberapa lainnya yang menjadi narasumber.