Kemenangan meyakinkan atas Iran di laga pembuka Grup C Piala Asia U-16 2018, Jumat (21/9) lalu, menjadi sinyal ancaman Timnas U-16 Indonesia atas lawan-lawan yang akan dihadapi. Pesan ini juga berlaku untuk Vietnam, calon lawan Indonesia pada matchday kedua, Senin (24/9) malam WIB.
Di antara keempat kontestan Grup C, Indonesia mungkin menjadi tim yang paling tidak diunggulkan untuk melaju ke babak knockout. Iran, Vietnam, dan India merupakan negara yang rutin berkompetisi di ajang ini. Sementara Garuda Asia, ini partisipasi pertamanya setelah absen delapan tahun.
Namun, setelah Amiruddin Bagus Kahfi dan saudara kembarnya Amiruddin Bagas Kaffa secara bergantian membobol gawang Iran, peta persaingan berubah. Indonesia mulai diperhitungkan. Sekarang, mengakhiri babak penyisihan dengan predikat juara grup juga bukan sesuatu yang mustahil.
Indonesia memiliki kesempatan untuk menjamin satu tempat di perempat final lebih cepat. Kondisi Indonesia dan Vietnam sedang bertolak belakang.
Ketika performa anak asuh Fakhri Husaini terus melonjak, Vietnam justru masih berjuang menemukan bentuk permainan terbaiknya. Mereka kalah 0-1 dari India, tim yang notabene bukan favorit.
Rekor pertemuan pun memihak kepada Indonesia. Dalam tiga bentrokan terakhir, Garuda Asia tak sekalipun tunduk dari The Golden Stars. Di Tien Phong Plastic Cup pada Juni 2017, Indonesia mengimbangi Vietnam 1-1 dan akhirnya keluar sebagai juara.
Sembilan bulan kemudian, final turnamen Jenesys di Jepang, David Maulana dkk membawa pulang piala ke Tanah Air berkat kemenangan 1-0.
Raihan positif berikutnya datang dari Piala AFF U-15 2018 di Sidoarjo, bulan lalu. Indonesia melibas Vietnam 4-2 berkat torehan brace Bagus, serta sebiji gol Mochamad Supriadi dan Andre Oktaviansyah. Merah-Putih berhasil memuncaki grup dan tampil sebagai kampiun, sementara kiprah Vietnam harus terhenti di putaran pertama.
“Vietnam tim yang cukup kompak, sama seperti kami. Materi pemain dan basic sepak bola mereka bagus. Kami sudah sering bertemu mereka, tapi saya tidak mau lihat tiga pertandingan sebelumnya. Bagi saya itu masa lalu,” kata Fakhri seperti dikutip dalam laman resmi PSSI, Minggu (23/9).
“Kami bermain sabar melawan Iran, kami tahu kapan harus menguasai bola dan menyerang. Saya harap apa yang ditunjukkan melawan Iran bisa dipraktekkan lagi saat bertemu Vietnam,” tuturnya melanjutkan.
Satu-satunya kekhawatiran pelatih berusia 53 itu adalah kondisi Mochamad Supriadi, pencetak assist untuk gol pembuka Bagus di laga kontra Iran. Pemain jebolan akademi Liverpool Indonesia ini ditandu keluar lapangan usai mengalami cedera di babak kedua.
“Sampai sekarang kondisinya cukup baik, tapi belum bisa ikut gabung latihan dengan tim. Saya sempat koordinasi dengan tim medis, dan dia harus latihan terpisah,” jelas Fakhri.
Jika belum bisa bermain, Fakhri tak khawatir, “Saya punya 23 pemain. Saya harus percaya dengan pemain lain. Ada beberapa pemain yang bisa di posisi Supri, bisa Yudha (Febrian) atau Hamsah (Lestaluhu). Bagus juga bisa, jika saya mainkan dia dengan (Sutan) Zico.”
PRAKIRAAN PEMAIN
Indonesia (4-3-3): Ernando Ari; Amiruddin Bagas, Komang Teguh, Fadilah Nur Rahman, Yudha Febrian; Andre Oktaviansyah, Brylian Aldama, David Maulana; Amanar Abdillah, Amiruddin Bagus, Supriadi
Pelatih: Fakhri Husaini
Vietnam (4-3-3): Nguyen Duy Dung; Trinh Quang Truong, Giap Tuan Duong, Vu Tien long, Dang Tuan Phong; Ngo Duc Hoang, Khuat Van Khang, Dinh Thanh Trung; Ha Trung Hau, Nguyen The Hung, Dau Ngoc Thanh
Pelatih: Heinz-Juergen Gede
Tempat: Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur
Waktu: Senin (24/9), Pukul 19.45 WIB