Tokoh Muhammadiyah Prof M Din Syamsuddin mengkritik keras pembubaran paksa Daurah Tahfizul Quran Muhammadiyah di Karimunjawa oleh oknum ormas tertentu.
“Pembubaran paksa Daurah Tahfizhul Qur’an Muhammadiyah di Karimun Jaya adalah bentuk intoleransi, seyogyanya sesama Muslim bertasamuh,” kata Din di akun Twitter-nya @OpiniDin.
Din meminta di antara sesama umat Islam saling menyayangi walaupun beda organisasi.
“Sesuai Al-Qur’an, kaum beriman itu asyiddau ‘alal kuffar (tegas thd kaum kafir) ruhamau bainahum (menyayangi sesama mereka). Jangan di balik,” tegas Din.
Dikutip dari situs sang pencerah, Rabu (6/9) Daurah Tahfizul Quran Muhammadiyah di Karimunjawa diancam dibubarkan oleh kelompok intoleran. Alasannya bangunan gedung yang ditempati belum punya IMB.
“Ancaman pembubaran tersebut disampaikan malam Kamis. Pihak Kecamatan Karimunjawa dan pihak NU menemui panitia untuk membubarkan kegiatan ini. Atas ancaman tersebut, kami diberi tenggang waktu sepekan,” kata Ustadz Yunus.
“PDM Jepara sudah melobi ke PCNU Jepara, tapi semua dikembalikan ke PAC NU Karimunjawa. Kemudian setelah menemui PAC NU Karimunjawa, dikembalikan lagi ke PCNU Jepara. Jadi semua saling lempar-lemparan,” ujar Gardana, PDM Jepara.
“Untuk menghindari kekerasan, panitia akhirnya memutuskan hari ini memindahkan acara Daurah Tahfizul Quran ke Tawangmangu, Karanganyar” tegas Ustadz Yunus