Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sofjan Wanandi sangat terancam dengan berbagai kebijakan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli terutama revisi proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt.
“Sofyan sangat terganggu, kemungkinan Sofyan dan JK ada proyek di sana,” kata aktivis politik Ahmad Lubis dalam keterangan kepada suaranasional, Rabu (9/9).
Menurut Lubis, ada kemungkinan seorang Sofyan Wanandi yang pengusaha terancam bisnisnya dengan kebijakan Rizal Ramli. “Sofyan yang telah banyak membantu di Pilpres 2014 tentunya ingin mendapatkan proyek, tetapi dengan masuknya Rizal, kemungkinan proyek Sofyan Wanandi terancam,” ungkap Lubis.
Sebelumnya, Sofjan Wanandi menyebut langkah merevisi proyek pembangunan pembangkit listrik dari 35.000 megawatt menjadi 16.000 megawatt yang digagas Rizal Ramli akan membuat investor bingung. Oleh karena itu dia meminta Presiden Jokowi menertibkan Rizal.
Rizal menyebut proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt bakal merugikan PLN karena berdasarkan hasil kajian timnya ada beban kapasitas berlebih yang harus ditanggung PLN.
Apabila pembangunan pembangkit listrik sebesar 35 ribu megawatt itu rampung dalam lima tahun, maka PLN akan mencapai kelebihan kapasitas sebesar beban puncak, yakni 74 ribu megawatt.
Angka tersebut lebih besar daripada kebutuhan rakyat Indonesia, sehingga akan ada kelebihan beban 21 ribu megawatt. Sesuai dengan kewajiban maka PLN harus membayar kelebihan tersebut sebesar 72 persen yang menurut hitungan Rizal, angkanya mencapai 7,62 miliar dolar AS.