SEJATERA: Jalan Baru Ojol untuk Keadilan Ekonomi dan Kemandirian Usaha

Didorong oleh kesadaran membangun fondasi ekonomi yang berkeadilan, mandiri, serta bertumpu pada asas kekeluargaan dan gotong royong, organisasi SEJATERA (Serikat Jasa Angkutan Online Kerakyatan) menggelar Konsolidasi Demokratik untuk Mewujudkan Kesejahteraan Dari, Untuk, dan Oleh Ojol, Rabu (26/11/2025) di Resto Handayani, Jakarta Timur.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara SEJATERA, Wiro, kepada wartawan di lokasi kegiatan.

Menurut Wiro, kegiatan ini digelar untuk mengelaborasi gagasan kemandirian ekonomi ojol sekaligus memperkuat persaudaraan sejati di antara para pengemudi yang berpola saling asah, asih, dan asuh. Selain itu, konsolidasi ini diharapkan melahirkan gerakan terstruktur, sistematis, massif, dan nonpartisan demi terwujudnya kesejahteraan pengemudi.

Acara yang dihadiri lebih dari 40 peserta dari komunitas ojol Jakarta, Tangerang, dan Bekasi ini menghadirkan dua narasumber, yakni Penggagas SEJATERA, Ahmad Bakri, S.E. (Oky), serta pemerhati sektor ojol, Ign Tricahyo, S.Pd.

Baca juga:  Jokowi Terima Perwakilan Pengemudi Ojek "Online" yang Berdemo

Dalam paparannya, Oky menegaskan bahwa posisi pengemudi ojek online selama ini sering kali hanya menjadi objek penderita dalam ekosistem transportasi online. Karena itu, SEJATERA hadir sebagai wahana agar ojol dapat menjadi subjek ekonomi mandiri yang memiliki daya tawar dan dihargai martabatnya.

“Di dalam SEJATERA, potensi yang dimiliki ojol diberdayakan agar mereka tidak hanya bergantung pada penghasilan ngebid. Ada sumber penghasilan lain yang bisa dikelola bersama dan hasilnya dinikmati bersama secara berkelanjutan,” ujar Oky.

Ia juga mendorong para pengemudi, termasuk lady ojol, untuk mulai mengubah mindset dan memanfaatkan kreativitas, inovasi, serta peluang usaha di luar aktivitas harian sebagai mitra aplikator—mulai dari pelatihan, pendampingan, jaringan usaha, hingga akses permodalan.

“SEJATERA juga akan bergerak ke sektor pemerintahan untuk memperoleh dukungan. Intinya, ojol harus bisa mandiri lewat entrepreneur,” tegasnya.

Baca juga:  Jeritan Akun FB ini Bikin Para Driver Ojol Tersadar?

Narasumber kedua, Ign Tricahyo, menyoroti lemahnya perhatian negara terhadap ojol yang sebenarnya telah memberikan kontribusi besar dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Namun dalam kondisi terkini, ojol justru menjadi beban negara akibat kebijakan sepihak dari aplikator yang menurunkan pendapatan mereka.

“Kebijakan aplikator yang sepihak telah membuat penghasilan ojol turun drastis. Akibatnya, mereka masuk dalam kubangan kemiskinan,” ujar Tricahyo.

Ia menilai solusi paling tepat adalah membangun konsolidasi gerakan komunitas ojol yang dipimpin oleh ideologi Pancasila, terutama dalam implementasi Demokrasi Ekonomi melalui wadah koperasi sebagai bentuk kolektivitas modal dan usaha.

Lebih lanjut, Tricahyo mendukung penuh kehadiran SEJATERA sebagai organisasi yang fokus pada pemberdayaan usaha ekonomis pengemudi.

“Dengan kehadiran SEJATERA, Ojol tidak menjadi beban negara. Justru menjadi kontributor strategis dalam pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional,” pungkasnya.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News