Habib Umar Alhamid Ingatkan Jangan Ada UU dan Kebijakan yang Gunakan Pasal “Banci” di Pemerintahan Prabowo

Ketua Umum Generasi Cinta Negeri (Gentari), Habib Umar Alhamid, mengingatkan pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto agar tidak melahirkan undang-undang (UU) maupun kebijakan “banci” yang tidak tegas, ambigu, atau gamang dalam mengambil posisi. Pemerintahan Prabowo harus menunjukkan arah yang jelas, keberanian politik, serta keberpihakan nyata pada kepentingan bangsa.

Habib Umar menyampaikan pesan ini sebagai bentuk dukungan konstruktif Gentari terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia menekankan bahwa Prabowo memimpin Indonesia pada momentum global yang tidak mudah, sehingga seluruh fondasi regulasi dan kebijakan negara harus kokoh, visioner, dan tidak ragu mengambil sikap.

Selain itu Habib Umar juga mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan kepastian hukum dan keberanian politik. Peraturan di bidang ekonomi, hukum, hingga politik harus dirumuskan secara tegas, tidak setengah hati, dan tidak membingungkan publik maupun pelaku usaha.

“Keputusan dan UU di bidang ekonomi, hukum, politik, sebaiknya jangan ada lagi yang menggunakan pasal ‘banci’. Pemerintah harus memastikan setiap aturan dibuat dengan keberanian melindungi rakyat dan menegakkan keadilan,” tegas Habib Umar Alhamid kepada wartawan, Rabu (26/11/2025).

Menurutnya, bahwa UU dan kebijakan yang tidak tegas hanya akan menghasilkan ketidak pastian bagi perubahan hukum di Indonesia dan menjauhkan investor, dan melemahkan institusi negara. Karena itu, ia meminta pemerintah menghindari model kebijakan yang bersifat kompromistis berlebihan atau bertolak belakang dengan arah visi pembangunan nasional.

Baca juga:  Kisah Jokowi Jadikan Prabowo sebagai Pembantunya

Habib Umar juga menyoroti situasi internasional yang semakin tidak stabil. Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang mampu berdiri tegak dan teguh di tengah perubahan geopolitik, volatilitas ekonomi, serta persaingan negara-negara besar.

“Prabowo harus jadi ksatria di tengah situasi global. Bangsa ini butuh ketegasan sikap, bukan keraguan, apalagi abu-abu,” ujarnya.

Dikatakan Habib Umar, bahwa posisi Indonesia sebagai negara besar tidak boleh hanya menjadi penonton dalam percaturan global. Pemerintahan Prabowo, harus berani mengambil peran strategis dan menjaga marwah Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat.

Habib Umar juga menekankan pentingnya pola komunikasi dan konsultasi yang sehat antara Presiden dan para anggota kabinet. Prabowo harus membuka ruang lebih besar bagi jajaran menteri untuk menyampaikan analisis, masukan, hingga kritik internal yang konstruktif.

“Prabowo harus sering mendapat masukan dari anggota kabinet. Presiden perlu mendengar suara dari para pembantunya agar kebijakan yang lahir benar-benar matang dan kuat secara teknokratis maupun politis,” tuturnya.

Untuk itu, ia berpendapat bahwa pemerintahan kuat bukan hanya ditentukan oleh siapa yang memimpin, tetapi juga bagaimana presiden memperkuat mekanisme checks and balances internal melalui dialog dan pengambilan keputusan berbasis data.

Baca juga:  Gemoy Semakin Letoy

Sebagai bagian dari dukungan terhadap pemerintahan Prabowo, Gentari menyatakan siap memberikan rekomendasi strategis, riset kebijakan, dan penguatan gerakan masyarakat agar arah pembangunan nasional berjalan sesuai kepentingan bangsa.

“Kami Gentari siap memberikan dukungan dan solusi untuk pemerintahan Prabowo. Bukan hanya kritik, tapi kontribusi nyata berupa masukan dan gerakan sosial,” jelas Habib Umar.

Ia menegaskan bahwa Gentari akan terus mengawal jalannya pemerintahan dengan pendekatan moral, intelektual, dan kebangsaan. Prabowo harus memimpin dengan keberanian moral dan ketegasan politik agar Indonesia tidak tersandera oleh kepentingan sempit, kelompok tertentu, atau tekanan politik jangka pendek.

Habib Umar menutup pesannya dengan kembali mengingatkan bahwa kepemimpinan tegas adalah kunci untuk menghadapi era yang penuh tantangan. Dengan kebijakan yang jelas, langkah berani, serta dukungan publik yang luas, ia yakin pemerintahan Prabowo mampu membawa Indonesia memasuki babak kemajuan baru.

“Sekali lagi saya ingatkan jangan ada kebijakan ‘banci’. Negara ini butuh ketegasan, dan keberanian seorang kesatria. Dan saya yakin Prabowo adalah Satria piningit yang diharapkan rakyat Indonesia selama ini ,” katanya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News