Ketegangan politik kembali memanas setelah Koordinator Konco Jokowi Handalan Sukodiwirojo melontarkan tudingan keras terhadap sejumlah pihak yang disebutnya sebagai “gerombolan oknum Demokrat” yang diduga mendesain narasi fitnah terkait ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Tuduhan ini memicu respons luas karena melibatkan nama-nama politikus besar dan mengarah pada relasi historis antara Partai Demokrat dan Jokowi.
Dalam pernyataannya kepada wartawan, Handalan menyebut bahwa serangan terhadap keabsahan ijazah Jokowi bukanlah gerakan spontan masyarakat, melainkan bagian dari desain politik yang terstruktur.
“Ini bukan isu yang muncul tiba-tiba. Ada gerombolan oknum Demokrat yang menyusun fitnah ini. Di dalamnya, ada Roy Suryo yang notabene mantan kader Demokrat. Walaupun ia menyatakan bukan lagi kader, faktanya dia memainkan peran yang selaras dengan kepentingan Demokrat,” ujar Handalan kepada wartawan, Senin (24/11/2025).
Nama Roy Suryo kembali mencuat setelah beberapa kali terlibat dalam perdebatan publik yang menyerang pemerintahan Jokowi. Meskipun telah keluar dari Demokrat, Handalan menyebut bahwa langkah-langkah Roy tetap memiliki “aroma” yang sejalan dengan strategi politik partai berlambang bintang mercy itu.
“Keluar atau tidak keluar itu hanya cover. Pola gerakannya sama. Tujuannya sama: menyerang Pak Jokowi dan menjaga citra Demokrat seolah bersih dari operasi politik. Ini kamuflase,” tambahnya.
Pernyataan ini menegaskan dugaan bahwa Roy Suryo bukan aktor tunggal, melainkan bagian dari kelompok yang lebih besar dan memiliki kepentingan politik jangka panjang.
Tak hanya Roy Suryo, Handalan juga menyoroti Benny K. Harman, politikus senior Partai Demokrat dan anggota DPR yang menyindir ijazah Jokowi.
“Benny Harman itu masih kader aktif Demokrat. Dia bagian dari oknum gerombolan itu. Mereka kompak memainkan isu ini sebagai serangan politik,” ujar Handalan.
Handalan menilai bahwa sindiran Benny terhadap ijazah Jokowi bukanlah sekadar fungsi pengawasan legislatif, melainkan strategi politik untuk merusak reputasi mantan Wali Kota Solo.
Handalan menutup pernyataannya dengan kritik keras terhadap Demokrat, menilai partai tersebut tidak menunjukkan sikap yang proporsional terhadap Jokowi yang selama sepuluh tahun memimpin Indonesia.
“Demokrat sangat licik. Mereka tidak tahu terima kasih. Padahal selama dua periode pemerintahan Jokowi, banyak kader Demokrat yang mendapatkan posisi dan ruang bergerak. Tapi balasannya adalah fitnah dan serangan,” tegasnya.





