Gelar Pengukuhan, Indonesia Menuju Pusat Ulama Dunia melalui PKUM

Istiqlal, 22 November 2025 — Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) kembali mencatat sejarah penting dalam mencetak generasi ulama berwawasan global. Pada momentum penuh khidmat ini, PKUMI secara resmi mengukuhkan para kader ulama yang terdiri dari 18 mahasiswa program S3, 32 mahasiswa program S2, serta 32 mahasiswa program S2 PKUP. Para peserta berasal dari berbagai penjuru Nusantara, mencerminkan kekayaan budaya, keragaman perspektif, serta semangat persatuan dalam membangun peradaban keilmuan Islam Indonesia.

Dalam sambutannya, Direktur PKUMI Prof. Dr. KH. Ahmad Thib Raya menegaskan bahwa para alumni dipersiapkan untuk menjadi imam rujukan di masa depan—figur ulama yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga luas dalam ilmu, matang dalam kepemimpinan sosial, dan peka membaca dinamika zaman. Beliau mengingatkan bahwa pengukuhan ini bukan akhir sebuah perjalanan, melainkan awal dari perjuangan intelektual dan pengabdian yang lebih panjang.
Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., memberikan arahan strategis tentang posisi PKUMI dalam peta keulamaan global. Beliau menegaskan bahwa program PKUP merupakan salah satu bentuk pengkaderan ulama perempuan formal yang sangat jarang dijumpai di dunia. Para alumni, menurut beliau, harus menguasai dua khazanah utama: kitab kuning sebagai dasar tradisi klasik, dan kitab putih sebagai simbol keilmuan modern, sehingga ulama Indonesia tampil sebagai sosok komprehensif yang mampu menjawab tantangan umat secara utuh. Ia juga mendorong pembentukan ikatan alumni PKUMI untuk menjaga kesinambungan kajian turats dan memperkuat jejaring keilmuan.
Acara ini turut diperkaya oleh sesi ilmiah bersama Dr. Mustafa Zahran, Peneliti Internasional Gerakan Islam Kontemporer. Dalam makalahnya yang berjudul “دور العلماء الوسطيين في مكافحة فكرة التطرف الديني” (Peran Ulama Moderat dalam Menangkal Gagasan Ekstremisme Keagamaan), ia menegaskan peran vital ulama moderat dalam melindungi masyarakat dari narasi ekstremisme, serta pentingnya pendekatan keagamaan yang seimbang dan inklusif.
Pengukuhan ini dihadiri oleh tokoh nasional dan internasional, antara lain Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kemenag RI, serta perwakilan dari Kedutaan Besar Mesir dan Maroko. Kehadiran mereka menunjukkan pengakuan luas terhadap PKUMI sebagai pusat pembinaan ulama moderat yang semakin diperhitungkan di tingkat global.
Dengan pengukuhan tahun ini, PKUMI kembali meneguhkan posisinya sebagai institusi strategis dalam melahirkan ulama masa depan yang berilmu mendalam, berakhlak kokoh, dan berkomitmen mengabdi kepada umat, bangsa, dan dunia. Dari Masjid Istiqlal, harapan besar kembali terbit—bahwa ulama-ulama moderat Indonesia akan terus menjadi cahaya peradaban bagi negeri dan umat manusia.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News