Jalan Lingkar Utara Lamongan Resmi Dibuka Uji Coba Selama Sebulan, Warga Diminta Tertib Berlalu Lintas

Setelah sempat mengalami fase buka tutup karena sejumlah kendala teknis, Jalan Lingkar Utara (JLU) Lamongan akhirnya kembali dibuka, Kamis (6/11/2025) pagi. Namun, pembukaan kali ini masih bersifat uji coba selama satu bulan ke depan, untuk memastikan seluruh fasilitas dan aspek keselamatan berfungsi dengan baik.

Dinas Perhubungan (Dishub) Lamongan bersama Balai Besar PPK 4.5 mulai melakukan pembukaan jalur dengan mengangkat balok beton (barrier) yang sebelumnya menutup akses jalan bagi pengguna kendaraan roda dua maupun empat.

Arvian Zanuardi, PPK 4.5 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jatim-Bali, membenarkan bahwa pembukaan kembali JLU ini dilakukan dengan sistem uji coba 30 hari.

“Kami ingin memastikan seluruh fasilitas pendukung, terutama lampu penerangan jalan, traffic light, serta rambu-rambu jalan benar-benar siap sebelum dibuka secara permanen,” ujarnya kepada awak media di Lamongan.

JLU Lamongan membentang sepanjang 7,15 kilometer, menghubungkan Desa Rejosari, Kecamatan Deket hingga Desa Plosowahyu, Kecamatan Lamongan, yang terletak di sebelah utara rel kereta api. Jalur strategis ini kini telah dilengkapi dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) di lima titik persimpangan yang sudah selesai dipasang.

Baca juga:  Sekdes Baru Dilantik, Desa Blawi Diminta Tancap Gas Tingkatkan Pelayanan Publik

Menurut Arvian, keberadaan JLU diharapkan mampu mengurai kepadatan lalu lintas di Jalan Jaksa Agung Suprapto dan Jalan Panglima Sudirman, yang selama ini menjadi titik macet akibat padatnya kendaraan besar seperti truk dan kontainer yang kerap terjebak di perlintasan kereta api.

“Sebelumnya JLU sempat dibuka, lalu ditutup kembali karena masih ada beberapa fasilitas keselamatan yang perlu dilengkapi. Kini kita uji coba lagi dengan sistem evaluasi dua tahap—di pertengahan dan akhir masa uji coba,” jelasnya.

Ia menambahkan, jika selama uji coba ditemukan kendala tambahan, masa uji coba bisa diperpanjang.

“Kami ingin memastikan jalan ini benar-benar aman dan siap digunakan masyarakat,” tegas Arvian.

Sementara itu, pantauan di lapangan menunjukkan bahwa arus kendaraan di JLU mulai padat sejak siang hari, terutama dari arah timur (Surabaya). Di titik perempatan Kali Otik–Glugu, terlihat kepadatan sepeda motor yang melintas.

Baca juga:  Sepeda Listrik dan Haru di Desa Dradah Lamongan: Kisah Ketulusan Jamari, Pedagang Jamu yang Tak Pernah Menyerah

Namun, sejumlah pengendara sepeda motor masih mengabaikan rambu lalu lintas dan lampu traffic light. Salah satu pengendara bahkan terekam kamera melanggar lampu merah di perempatan Balun, padahal arus dari arah selatan sudah berjalan.

Situasi seperti ini dinilai berpotensi menimbulkan kecelakaan, apalagi jika kesadaran berlalu lintas masyarakat masih rendah.

“Penting bagi pengendara untuk menaati aturan demi keselamatan bersama. Jangan sampai ketidaktertiban justru membuat proyek strategis ini kembali ditutup,” ujar salah satu petugas Dishub di lokasi.

Dengan dibukanya JLU Lamongan, masyarakat diharapkan dapat menjaga ketertiban dan keselamatan, agar manfaat besar dari jalur lingkar ini dapat dirasakan bersama, terutama dalam memperlancar arus transportasi dan distribusi barang di wilayah Lamongan. Pewarta: Hadi Hoy

Simak berita dan artikel lainnya di Google News