Festival Adat Budaya Nusantara V di Lamongan: Dua Hari Jadi Ibu Kota Nusantara

Kabupaten Lamongan kembali mencatat sejarah dengan menjadi tuan rumah Festival Adat Budaya Nusantara ke-5 tahun 2025. Gelaran akbar yang berlangsung selama dua hari, Sabtu (18/8) hingga Minggu (19/8), di Alun-alun Kota Lamongan ini menghadirkan ratusan raja dan budayawan dari berbagai penjuru Nusantara.

Acara yang mengusung tema “Paduraksa Nusantara” itu dibuka langsung oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi. Dalam pidato pembukaannya, ia menegaskan bahwa festival ini bukan hanya sarana pelestarian warisan budaya, tetapi juga penggerak ekonomi kreatif dan pariwisata berbasis kearifan lokal.

“Momentum ini adalah cara kita memperkuat identitas budaya sekaligus menggerakkan ekonomi kreatif masyarakat,” ujar Bupati Yuhronur Efendi dalam sambutannya.

Baca juga:  Akademisi Lamongan Ati’ul Impartina Raih Doktor dengan Inovasi Instrumen Kesiapan Sekolah Anak

Rangkaian festival dimulai dengan wisata religi ke sejumlah situs bersejarah. Para peserta berziarah ke makam Dewi Andongsari — yang dikenal sebagai ibunda Gadjah Mada — dilanjutkan ke makam Sunan Drajat, sebelum berpuncak pada Kirab Agung Raja-Raja Nusantara.

Kirab megah ini dimulai dari pendopo kantor bupati dan berakhir di Alun-alun Lamongan, menandai pertemuan besar para raja, pemangku adat, dan budayawan dari Sabang sampai Merauke.

Festival menampilkan ragam kesenian daerah seperti Tari Kabasar dari Sulawesi Utara, Gandrung Banyuwangi, Tayub Tuban, hingga fragmen sendratari topeng.

Sastrawan nasional asal Sumenep, D. Zawawi Imron — penulis Clurit Emas — turut memeriahkan acara dengan pembacaan sajak yang memukau.

Sebagai penutup, digelar pertunjukan Wayang Songsong yang memadukan nilai filosofi dan simbol persatuan Nusantara.

Baca juga:  Jumat Curhat, Kapolsek Sambeng Lamongan Terima Unek-unek Warga

Zawawi Imron menyebut bahwa kehadiran ratusan raja dan budayawan di Lamongan menjadikan kota ini pusat budaya nasional untuk sesaat.

“Dua hari ini, Lamongan adalah ibu kota Nusantara,” ucap Zawawi yang disambut tepuk tangan meriah.

Ia bahkan mengutip pandangan Prof. Mahmud Saltur (Mesir) yang menggambarkan Lamongan sebagai ‘potongan surga yang diturunkan Allah di muka bumi’.

Festival Adat Budaya Nusantara V di Lamongan tetap menjadi catatan penting dalam perjalanan kebudayaan daerah, sekaligus menjadi bukti bahwa Lamongan mampu menjadi titik temu bagi seluruh warisan leluhur Nusantara. (Yunus Hanis Syam)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News