Strategi Setahun Presiden Prabowo: Sjafrie dan Purbaya Terobos Geng Jokowi

Oleh: Tarmidzi Yusuf, Kolumnis

Tidak banyak yang bisa memahami strategi Presiden Prabowo dalam menghadapi Geng Jokowi. Tak heran bila banyak pihak geram dengan tidak ‘berkutiknya’ Presiden Prabowo menghadapi Geng Jokowi.

Bahkan banyak yang mengecam sikap Presiden Prabowo dengan sindiran meong Asia karena dianggap tidak bisa keluar dari pengaruh dan bayang-bayang Jokowi, LBP dan kroni-kroninya.

Padahal semua tahu dalam kurun 10 tahun terakhir, Indonesia telah rusak se rusak-rusaknya dibawah Presiden ke-7, Jokowi. Orang-orang Jokowi dan LBP telah ditanam di semua lini. Polisi dipersenjatai senjata laras panjang. Polisi aktif mengisi jabatan eselon 1 di kementerian/lembaga/badan. Balas budi peran “parcok” dalam pemilu?

Bila Presiden Prabowo salah kalkulasi dan grasa-grasu mengembalikan Indonesia pada rel yang benar akan berujung jatuhnya Presiden Prabowo. Itu artinya, anak haram konstitusi alias Jokowi jilid-3 berkuasa kembali melalui Gibran Rakabuming Raka yang katanya tidak tamat SMA.

Setahun Presiden Prabowo, 20 Oktober 2025 kita melihat ada dua menteri yang sangat menonjol. Satu menteri bermain soft. Menghindar kegaduhan politik. Bermainnya terencana dan terukur. Orang yang sejak lama bersama Presiden Prabowo. Menteri tersebut adalah Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin.

Menteri Sjafrie diam-diam. Tak gembar-gembor. Menggembosi Geng Jokowi dari upaya pembusukan dari dalam. Keduanya menjabat posisi strategis dibidang keamanan dalam negeri. Dua-duanya polisi. Satu jenderal aktif. Satunya pensiunan jenderal.

Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri. Loyalis Jokowi ini telah ‘dikepung’ oleh tiga wakil menteri dan disorot tajam oleh Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad. Ruang gerak Tito Karnavian tidak sebebas di periode pertama menjabat menteri dalam negeri, eranya Jokowi.

Baca juga:  Dasco-Sjafrie Berjalan Bersama, PPJNA 98: Kekompakan Eksekutif dan Legislatif untuk Kesejahteraan Rakyat

Ini yang rumit dan alot. Pencopotan Kapolri Listyo Sigit Prabowo seperti disuarakan publik dan tokoh Gerakan Nurani Bangsa yang menyuarakan reformasi Polri pasca Polri disebut-sebut ‘bermain’ di peristiwa Agustus kelabu yang menewaskan pengemudi ojek online, Affan Kurniawan karena digilas oleh kendaraan taktis Brimob.

Meski Kapolri Listyo Sigit Prabowo belum dicopot. Setidaknya publik membaca ruang gerak Kapolri Listyo Sigit Prabowo telah dibatasi. Urusan keamanan dibawah ‘kendali’ Menhan Sjafrie Sjamsoeddin. Indikasinya jelas. Diturunkannya pasukan TNI mengamankan Gedung DPR, Kejaksaan Agung dan objek vital lainnya. Kabarnya Presiden Prabowo tidak percaya lagi sama polisi.

Satunya lagi menteri bergaya ‘koboy’, ceplas ceplos dan tak perduli. Siapapun ia lawan. Tampak frontal. Ia adalah Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. Kontras sekali dengan Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin yang irit bicara dan kerja dalam senyap.

Rakyat terkesima. Menteri Purbaya langsung tancap gas. Baru sebulan menjabat, Ia langsung head to head dengan mantan bosnya; Jokowi dan LBP. Purbaya ogah bayar utang kereta cepat “Whoosh” pakai APBN. Sikap Purbaya ini menuai dukungan dan pujian publik. Borok pembangunan kereta cepat “Whoosh” kembali dibuka.

Borok kereta cepat “Whoosh” menyudutkan Jokowi dan LBP. Dugaan mark up beberapa kali lipat. Nilainya triliunan rupiah. LBP meradang. Seperti biasa LBP ‘menggonggong’. Sok suci dan bersih. Yang selama ini tidak ada yang berani menyentuhnya. Purbaya yang menggegerkan publik. Berani sentuh LBP.

Baca juga:  Purbaya Lawan Luhut, Dan Bahlil Dalam “Rebutan” Proyek Prabowo

Purbaya kembali ‘menampar’ muka Luhut Binsar Panjaitan. Purbaya ogah membiayai proyek LBP. Family office atau lengkapnya bernama Wealth Management Consulting (WMC).

Tidak habis akal setelah Purbaya menolak mendanai WMC. LBP yang kini jadi Ketua DEN (Dewan Ekonomi Nasional) minta suntikan dana ke Purbaya untuk Investment National Authority atau INA. Tak tanggung-tanggung, LBP minta injeksi Rp 50 triliun. Wow untuk apa tuh, tanya Purbaya.

Purbaya lagi-lagi dipuji publik. Menolak permintaan LBP yang ketika Jokowi berkuasa disebut “the real president” itu takluk di depan Purbaya Yudhi Sadewa yang pernah menjadi anak buah LBP di Kantor Kepala Staf Presiden.

Meski Presiden Prabowo dalam setahun ini belum memenuhi janji-janji politik seperti 19 juta lapangan kerja, 3 juta rumah, pembukaan 300 fakultas kedokteran dan janji lainnya seperti MBG yang publik plesetkan menjadi makanan beracun gratis.

Setidaknya adanya Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa agak sedikit terhibur dan terobati setelah 10 tahun ditipu Jokowi. Kedua menteri ini dinilai berada digarda terdepan menerobos ranjau-ranjau yang ditanam Geng Jokowi. Perlahan namun pasti Presiden Prabowo akan membuktikan bahwa dirinya macan Asia bukan meong Asia.

Wallahua’lam bish-shawab

Bandung, 26 Rabiul Tsani 1447/18 Oktober 2025

Simak berita dan artikel lainnya di Google News