DPRD Kabupaten Lamongan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik berat (Heavy Fabrication) PT Rexline Engineering Indonesia (REI) yang berlokasi di KM 10 Jalan Raya Mantup, Desa Takeranklanting, Kecamatan Tikung, Lamongan, Kamis (2/10/2025).
Bahwa perusahaan tersebut ditemukan belum memiliki izin operasional secara resmi, termasuk juga izin Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) serta perizinan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal itu yang dilakukan dalam sidak yang dilakukan Komisi C DPRD Lamongan.
Ditegaskan, bahwa temuan tersebut menunjukkan kelalaian perusahaan dalam memenuhi kewajiban administrasi. “Itu yang belum ada. Kami meminta dokumen progres perizinan yang katanya sudah diajukan, namun pihak perusahaan tidak bisa menunjukkan,” ungkap Mahfud Shodiq Ketua Komisi C DPRD Lamongan. Rabu 1 Oktober 2025.
Oleh karena itu, Komisi C DPRD Lamongan merekomendasikan agar PT REI segera mengurus perizinan dan memberikan laporan berkala kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan.
“Apabila tidak melaksanakan rekomendasi tersebut, kami akan berkirim surat kepada kementerian. Terkait dugaan adanya tenaga kerja asing (TKA) yang dipekerjakan, Mahfud menyebut hingga kini perusahaan belum memberikan laporan resmi. “Kami memberikan waktu tiga bulan. Sesuai regulasi, perusahaan wajib melaporkan UKL/UPL secara berkala,” sebut dia.
Hal senada, Ahmad Umar Buwang, Anggota Komisi C DPRD Lamongan, mengaku sempat mencecar pihak manajemen perusahaan dengan sejumlah pertanyaan seputar perizinan UKL/UPL dan K3. Namun, pihak perusahaan memilih bungkam.
“Saya sempat melontarkan beberapa pertanyaan ke pihak manajemen, tambah Buwang sapaannya, tapi perusahaan hanya diam seribu bahasa,” tambahnya.
Sementara itu, saat sejumlah wartawan mau menemui perwakilan pihak managemen perusahaan PT Rexline Engineering Indonesia (REI). Disampaikan oleh pihak keamanan, “Coba saya sampaikan dulu ke pihak managemen. Selang beberapa menit, ia menyampaikan, pak Dikky ndak bisa menemui karena ada acara mendadak di Surabaya,” tutupnya.pewarta Hadi Hoy